Halaman

Jumat, 06 Desember 2013

Yamaha berniat produksi mobil Motiv

Tokyo (ANTARA News) - Yamaha Motor Co, perusahaan yang lebih dikenal sebagai pembuat sepeda motor, berniat memproduksi kendaraan roda empat.

Yamaha memperkenalkan kendaraan mikro konsep, "Motiv" pada Tokyo Motor Show belum lama ini.

Perusahaan yang bermarkas di Jepang itu mengemukakan berniat memproduksi Motiv secara massal mulai 2019.

Kendaraan tersebut bisa menggunakan tenaga listrik, atau hybrid mesin bensin-istrik, atau menggunakan mesin bensin tiga silinder 1.000 cc, kata juru bicara Yamaha Ayuko Kobayashi seperti dikutip Reuters.

"Yamaha selama ini mengembangkan sepeda motor, roda tiga, serta ATV, dan kendaraan roda empat ini adalah hasil dari usaha kami menciptakan berkendara yang menyenangkan," kata Kobayashi.

Yamaha selama ini sudah memproduksi mesin mobil dan kendaraan golf.

Sekitar dua dasawarsa lalu, Yamaha mengembangkan suatu kendaraan sport dengan mesin Formula 1, tapi kendaraan itu gagal diproduksi massal seiring kondisi ekonomi Jepang yang memburuk. 

Deal China Kerek Saham Apple ke Puncak 2013

Monexnews - Seperti sudah diperkirakan sebelumnya, harga saham Apple Inc melonjak drastis pasca munculnya kabar kerjasama distribusi dengan operator China Mobile. Pada sesi perdagangan Kamis (05/12), Apple tembus level tertinggi dalam 52 pekan terakhir di level $575.14 sebelum akhirnya melemah beberapa Dollar. Sampai dengan saat ini, rekor terbaik Apple masih di level $700 yang dicetak pada bulan September 2012.
Trend penguatan Apple ke posisi tertingginya untuk tahun 2013 dimulai sejak akhir Juni lalu. Namun dalam dua pekan terakhir pergerakan harganya relatif lebih kencang, hingga mencapai 10%, berkat optimisme investor terhadap prospek penjualan produk-produk terbaru dan euforia musim liburan yang identik dengan periode belanja warga Amerika.
Dari sisi kebijakan internal, penguatan saham Apple juga dipengaruhi oleh program buy back sebanyak 5% dari total ekuitas yang beredar di pasar. Pun demikian, banyak pihak merasa jumlah pembelian kembali oleh perusahaan masih kurang banyak karena Apple memiliki dana tunai berlimpah. Salah satu investor yang cukup meradang dengan betapa kebijakan produsen iPhone ini adalah Carl Icahn. Investor aktivis yang memegang $2.5 miliar saham Apple ini bahkan telah mendaftarkan permintaan supaya pemilik saham berhak ikut dalam voting kebijakan tentang wacana penambahan porsi buy back sebanyak $50 miliar.
Puncak kinerja saham Apple tercatat semalam, ketika harga sempat tembus level $575 sebelum akhirnya berakhir di $568.73 atau ditutup plus 0.66%. Arus beli mendadak deras pasca didapatnya dukungan distribusi iPhone dari operator seluler terbesar di negara China. Perusahaan China Mobile kemarin dikabarkan resmi meneken perjanjian kerjasama untuk penjualan smartphone yang diproduksi oleh Apple. Berita ini berperan penting terhadap masa depan penjualan Apple karena dengan 700 langganan yang dimilikinya, China Mobile merupakan pemain penting dalam industri teknologi nasional.
Kerjasama dengan China Mobile akan membuat akses Apple ke konsumen China menjadi semakin luas mengingat jika dihitung berdasarkan jumlah pelanggannya, basis konsumen perusahaan China ini tujuh kali lebih besar dari Verizon (operator terbesar Amerika). Sementara sejak pertama kali merilis iPhone, wilayah China (termasuk Hong Kong dan Taiwan) adalah sumber pemasukan terbesar ke-tiga bagi Apple setelah Amerika dan Eropa.
Kerjasama dengan China Mobile diharapkan mampu mendongkrak citra dan kinerja penjualan karena operator nasional ini memang cakap dalam memasarkan ponsel mitra bisnisnya. Menurut lembaga riset saham, Trefis, China Mobile akan mampu menjual setidaknya 1.5 juta unit iPhone per bulan sehingga pada 2014 nanti jumlah pengguna iPhone akan bertambah sebanyak 20 juta. Jumlah sebesar itu setara dengan kenaikan penjualan sebanyak 17% dari catatan tahun fiskal yang berakhir 28 September lalu.
Grafik Pergerakan Saham Apple Inc 2013 (NASDAQ: AAPL)
 
Sumber: Macrumors