Halaman

Senin, 06 September 2010

Inovasi Keuangan Keluarga

TRIBUN-TIMUR.COM - Apakah Anda termasuk keluarga muda yang baru menikah, atau paling tidak memiliki satu atau dua anak yang masih kecil? Apakah istri dan suami sama-sama bekerja dan menghasilkan pendapatan bagi keluarga? Jika ya, bagaimana caranya Anda mengatur pendapatan keluarga?

Berdasarkan asa normatif dalam pengelolaan keluarga, sesungguhnya tidak ada istilah uang yang bersumber dari pendapatan suami atau istri. Ketika dua orang bersepakat membangun rumah tangga, maka penghasilan pasangan tersebut mesti disebut sebagai penghasilan keluarga.

Pada zaman modern ini, tulang punggung keluarga tidak selamanya ada di pundak suami. Banyak juga para istri yang bekerja. Selain itu, tidak sedikit para istri yang bekerja karena sudah sejak sebelum menikah memang sudah memiliki penghasilan sendiri.

Pertanyaannya kemudian, apakah kalau istri sudah sejak lama memiliki penghasilan sendiri, maka setelah menikah dan tetap bekerja, penghasilan yang diperolehnya semata-mata untuk memenuhi keperluan pribadi? Semestinya adalah tidak. Karena, pasangan suami istri pada hakikatnya memiliki tujuan keuangan yang sama, yakni terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan, dan papan untuk keluarga.

Lantas bagaimana agar paradigma yang selama ini berkembang di sebagian kalangan, sebagaimana diuraikan di atas, bisa diubah? Kemuan dan kebesaran hati. Itu jawabannya. Bagaimana konkretnya?

Komitmen dan tujuan keuangan

Pertama, komitmen. Ketika Anda berumah tangga, itu berarti Anda sudah siap untuk berbagi penghasilan untuk keperluan rumah tangga Anda. Jika Anda masih menggunakan ideologi individual dalam rumah tangga Anda, itu tidak ada bedanya dengan hidup sendiri. Ujung-ujungnya akan bermuara pada masalah keuangan. Oleh karena itu, memiliki komitmen untuk berbagi merupakan fondasi dalam pengelolaan keuangan keluarga. Jika selama ini suami -istri sudah telanjur menggunakan paradigma, penghasilan merupakan hak masing-masing, maka ubahlah paradigma tersebut. Tidak ada kata terlambat.

Kedua, menentukan tujuan keuangan secara bersama. Berapa banyak aset yang ingin dimiliki? Bagaimana menyiapkan biaya anak sekolah? Dan lain sebagainya. Setiap keluarga memiliki hak untuk menentukan tujuan keuangannya masing-masing. Namun, yang menjadi kata kunci adalah bagaimana membuat prioritas dari tujuan keuangan tersebut. Siapa yang mesti mengalah dan apa yang mesti diutamakan.

Contoh sederhana adalah kebutuhan kendaraan untuk keluarga. Bisa jadi, karena ketidaksamaan pandangan akhirnya dana keluarga habis untuk membeli barang yang tidak produktif. Yang paling sering terjadi adalah soal mobil. Bisa jadi si suami ingin mobilnya berjenis sedan. Tujuannya, agar kalau ke kantor bisa lebih bergaya. Akan tetapi, sang istri ingin jenis kendaraan yang bisa memuat banyak orang karena masing ingin bepergian bersama-sama keluarga besarnya. Jika tidak ada titik temu, keluarga tersebut kemudian membeli dua mobil yang notabene tidak produktif.

Hal semacam ini bisa mengakibatkan dana untuk pembelian mobil membengkak, dan dapat mengganggu pencapaian tujuan keuangan keluarga. Oleh karena itu, dalam konteks tujuan keuangan ini, kedua pihak sejatinya mesti bersedia untuk mengalah dan mengutamakan aset yang bersifat produktif. Sementara untuk aset konsumtif sebaiknya berdasarkan fungsi dan kebutuhan dasar, bukan sekadar keinginan belaka.

Tujuan keuangan dan alokasi pendapatan

Ketiga, bagaimana cara mencapai tujuan keuangan keluarga? Setiap tujuan keuangan bisa dicapai dengan menyisihkan penghasilan ke dalam tabungan, dan setelah mencukupi, maka tabungan tersebut dipergunakan untuk memenuhi tujuan keuangan itu tadi.

Lebih modern lagi, penghasilan yang disisihkan tersebut dialokasikan tersebut disalokasikan untuk berinvestasi hingga jumlahnya terus bertambah, sampai suatu ketika jumlah tersebut bisa memenuhi tujuan keuangan keluarga, apa pun tujuan tersebut.

Akan tetapi, bagaimana jika tujuan keuangan tersebut, misalnya memiliki rumah atau apartemen ingin diperoleh saat ini? Apakah tidak bisa? Bisa, beli rumah atau apartemen dengan cara berutang. Selanjutnya, utang tersebut dicicil dan diangsur dari penghasilan bulanan suami dan istri. Intinya di sini adalah suami dan istri mesti memiliki kesepakatan, jika hendak mencapai tujuan dengan cara berutang, maka tanggung jawab ada di kedua pihak.

Konsekuensi yang lain, dari seluruh penghasilan keluarga, setiap bulannya harus disisihkan secara konsisten dana untuk mengangsur pembayaran utang. Itu berarti keinginan untuk membelanjakan dana bagi keperluan lain mesti dikurangi. Dengan kata lain, jika tidak mampu disiplin menyisihkan penghasilan untuk membayar utang kredit rumah, maka rumah itu sendiri bisa hilang dan tujuan keungan yang hendak dicapai dengan berutang akan pupus.

Keempat, mengalokasikan pendapatan suami dan istri untuk peruntukkan yang jelas, termasuk investasi dan juga pengeluaran biaya kebutuhan sehari-hari. Caranya? Penghasilan kedua pihak dimasukkan dalam sebuah rekening tabungan, dan itulah yang disebut dengan penghasilan keluarga. Lalu, dari seluruh penghasilan tersebut dipilah untuk kebutuhan sehari-hari atau konsumsi, dan juga investasi. Di sini, yang terpenting adalah keterbukaan kedua belah pihak. Setiap bulan, suami dan istri bersama-sama meninjau kondisi keuangannya. Begitu seterusnya. (*)

Jumat, 03 September 2010

Apple Luncurkan TV Mini Portable

Liputan6.com, California: Apple mengumumkan peluncuran TV mini, Kamis (2/9). TV ini mudah digunakan serta dapat dibawa kemana saja. TV Apple ini dapat digunakan untuk menonton film favorite anda melalui HD ataupun menangkap siaran televisi.

TV ini terlihat seperti MP3 biasa, bahkan lebih kecil. Ukuran TV Apple baru ini hanya sekitar 0.9x3.9x3.9inches, dengan berat 0,6 kilogram. Selain itu TV ini juga didukung oleh Apple A4 Chip, serta dilengkapi dengan Wifi 802.11n. Kemudahan dalam dunia tekhnologi ini juga dapat anda nikmati melalui tayangan slide foto built-in slideshow. Apple TV juga dilengkapi dengan built-in HDMI, Wi-Fi, Ethernet dan daya internal untukmemberikan kemudahan set-up.

Apple TV juga memiliki konten khusus yang biasanya hanya dimiliki oleh smartphone dari Netflix, YouTube, Flickr dan MobileMe. Apple TV akan tersedia akhir bulan ini dengan harga eceran yang disarankan sebesar US $ 99 atau sekitar Rp 1 juta. Jika anda tertarik, anda dapat memesannya terlebih dahulu. (AP/ARI)

Pagi ini Rupiah Melemah (03/09/10)

(Vibiznews – Economy) – Pada perdagangan hari ini tampak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pembukaan yang cenderung stabil dibandingkan posisi penutupan pada perdagangan kemarin (03/09). Nilai tukar rupiah dibuka melemah meskipun bursa saham lokal mengalami peningkatan. Kondisi bursa saham masih menjadi salah faktor yang memberikan arah bagi pergerakan rupiah.

Mengawali perdagangan hari ini IHSG dibuka naik ke level 3.122,246 dan melanjutkan penguatan ke level 3.138,119, naik 16 poin dari penutupan kemarin di level 3.122,149.

Pada perdagangan pre-opening, IHSG menguat 6,900 poin (0,22%) ke level 3.129,049. Indeks LQ45 juga naik tipis 1,753 poin (0,29%) ke level 591,521.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat pada level 9.007 dari penutupan akhir pekan kemarin di level 9.008. Nilai tukar rupiah ini membukukan kenaikan yang sangat tipis sebesar 1 poin yang tidak signifikan.

Pergerakan rupiah pada hari ini diperkirakan akan cenderung bergerak melemah terbatas setelah pembukaan tersebut. Mata uang lokal ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran 9.044 – 8.964 per dolar AS.

(Ika Akbarwati/IA/vbn)

Kamis, 02 September 2010

Oseng-oseng Mercon Kuliner Lesehan Yogyakarta

Liputan6.com, Yogyakarta: Masakan Oseng-oseng mercon di warung lesehan milik Sunarti di Jalan KHA Dahlan Kota Yogyakarta, sampai kini digemari masyarakat pecinta kuliner baik dari dalam kota maupun luar kota Yogyakarta.

Menurut Sunarti, Rabu (1/9), Dirinya sudah 13 tahun berjualan masakan oseng-oseng mercon di kawasan Jl. KHA Dahlan, Yogyakarta. Dinamakan oseng-oseng mercon karena masakannya berupa daging sapi yang diracik dengan menggunakan resep super pedas dari cabai rawit. Menurut Sunarti, cita rasa yang membedakan oseng mercon ini dengan oseng mercon lainnya yang banyak dijual di kota ini adalah pada rasa manisnya. Manis pada oseng mercon masakannya ini yaitu manis gula jawa asli yang memang sengaja diracik dengan resep yang pedas dan campuran bahan cabai kualitas super.

Dalam pembuatan oseng-oseng mercon ini menggunakan perbandingan 50:5 yaitu, dengan takaran jika 50 kilogram daging sapi, maka cabai yang digunakan sebanyak lima kilogram. Warung lesehan Oseng-oseng mercon ini miliknya buka dari pukul 17.00 WIB sampai dengan 23.00 WIB. Dalam satu malamnya, dirinya mampu menjual oseng-oseng mercon sebanyak 200 porsi. Sedangkan harga satu pori oseng-oseng mercon ini Rp11.000.

"Penghasilan saya semalam dalam menjual masakan oseng-oseng mercon ini rata-rata Rp2 juta hingga Rp3 juta. Saya tidak akan membuka cabang di tempat lain dan berupaya menyajikan menu oseng-oseng mercon ini dengan resep aslinya terdahulu,"katanya. (Ant)

Membangun Tha Winning Team

(Vibizmanagement – HR) - Tiap perusahaan pastilah mempunyai visi dan misi tersendiri yang menjadi mimpi para pemimpin dan karyawannya. Untuk merealisasikannya dan menjaga supaya terus ada dalam track visi misi tersebut tidak bisa diwujudkan dalam satu malam atau sesaat saja, melainkan butuh waktu yang cukup. Salah satu pilar pondasi yang harus diperhatikan adalah tim yang tangguh dan kokoh.

Pertanyaannya: sulitkah dan mungkinkah membangun the winning team dalam suatu perusahaan?

Membangun winning team memang tidak dapat dikatakan mudah namun tidak begitu sulit juga untuk dilakukan. Diperlukan kesadaran dan komitmen penuh dari semua pihak bahwa itu benar benar dibutuhkan oleh perusahaan.

Untuk membangun the winning team, yang diperlukan bukan hanya karyawan yang pintar tapi perlu karyawan yang loyal dan berpegang teguh pada komitmen. Untuk membangun komitmen ini diperlukan waktu dan pemimpin tidak boleh bosan untuk berulang kali menyerukan dan mensosialisasikan visi misi dan tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan dan upaya yang dilakukan utk meraihnya. Pastikan benar benar bahwa hal hal tersebut sudah terekam benar dalam benak dan otak mereka.

Untuk melatih kerjasama tim, Anda dapat membuat event event team building maupun outbond dalam skala kecil maupun besar dimana melibatkan seluruh karyawan. Melalui event-event tersebut, tim bisa saling mengenal lebih jauh satu sama lain, dan memungkinkan mereka untuk belajar bekerjasama dengan baik. Dari team building melalui acara-acara tersebut, serta sering bekerjasama di lingkungan kerja, kemudian baru bisa terasah pola the winning team.

Terlepas dari pembentukan pola the winning team, perhatikan juga mungkin ada diantaranya yang menjadi provokator yang mengeluarkan kata kata negatif, sinis, kritikan sana sini dan sikap yang tidak percaya bahwa the winning team bisa terbentuk dalam perusahaan anda. Apabila ada, jangan terkecoh dan berhenti berjalan, melainkan terus berjalan sambil tunjukkan lagi bahwa team yang ada mampu dan pasti bisa.

SY/RP/vbm

Rabu, 01 September 2010

Ceker Ayam Bakar Penggugah Selera

Liputan6.com, Denpasar: Ceker ayam kerap dipandang sebelah mata, tapi di tangan Gatot, penjual nasi lalapan di kota Denpasar, bagian paling bawah dari ayam ini justru bisa menjadi menu yang sangat lezat.

Berawal dari keluhan pelangan yang bosan dengan daging ayam bakar, Gatot pun mencoba-coba untuk menciptakan alternatif santapan di kedainya. Alhasil, menu ceker ayam bakar pun dipilih oleh Gatot untuk memuaskan selera makan para pelanggan.

Menurutnya, rahasia kelezatan menu buatannya ini terletak pada bumbu campuran rebusan ceker. Bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, lengkuas, kunyit dan daun salam dicampur jadi satu bersama ceker dalam panci rebusan. Ceker tinggal dibakar dan diolesi kecap dan bawang putih.

Disajikan dengan nasi putih hangat, lalap dan sambal tomat. Anda cukup merogoh Rp 8 ribu, tekstur ceker bakar yang lembut dan mengigit bisa Anda nikmati saat berbuka puasa.(CHR/YUS)

Perbaikan Perbankan AS Meski Dirundung Masalah

(Vibiznews - Banking), Bank-bank AS yang sarat dengan sejumlah masalah meningkat ke tingkat tertinggi dalam 17 tahun di kuartal kedua, bahkan laba sektor itu secara keseluruhan menunjukkan perbaikan, regulator mengatakan Selasa.

Federal Deposit Insurance Corporation mengatakan, jumlah lembaga pada "daftar masalah"-nya naik lebih dari tujuh persen menjadi 829 pada kuartal kedua dari 775 di tiga bulan pertama tahun ini.

Jumlah bank bermasalah merupakan yang tertinggi sejak 31 Maret 1993 ketika ada 928 lembaga, FDIC mengatakan dalam laporannya.

Bank-bank Amerika termasuk yang paling parah dengan krisis keuangan yang berasal dari krisis hipotek rumah dan ekonomi terbesar di dunia itu terjun ke dalam resesi pada Desember 2007.

Krisis ini memuncak pada akhir tahun 2008 dengan runtuhnya Lehman Brothers dalam kebangkrutan terbesar dalam sejarah.

Empat puluh lima bank yang diasuransikan gagal selama kuartal kedua, kata FDIC.

FDIC-bank-bank komersial dan lembaga-lembaga tabungan diasuransikan melaporkan agregat laba 21,6 miliar dolar pada kuartal kedua, perbaikan dari rugi 4,4 miliar dolar industri yang dibukukan pada periode yang sama 2009.

"Ini adalah laba kuartalan terbaik untuk sektor perbankan di hampir tiga tahun," kata Ketua FDIC Sheila Bair, mencatat bahwa hampir dua dari setiap tiga bank yang melaporkan laba tahun ke tahun yang lebih baik.

Selama kondisi ekonomi tetap mendukung, lembaga paling harus mempertahankan profitabilitas dan meningkatkan kapasitas mereka untuk meminjamkan, katanya.

Tapi Bair menekankan, "tanpa pertanyaan, industri ini masih menghadapi tantangan."

"Penghasilan masih rendah berdasarkan standar historis, dan jumlah lembaga yang tidak menguntungkan, bank bermasalah dan kegagalan tetap tinggi."

Sektor perbankan menguat, dengan sebagian besar indikator kualitas aset bergerak ke arah yang benar, katanya.

FDIC menjamin deposito pada 7.830 bank dan asosiasi tabungan dan mendorong keamanan serta kesehatan dari institusi-institusi melalui identifikasi dan penanganan risiko yang mereka hadapi.