
Kisruh politik Timur Tengah dan bencana Jepang mengikis permintaan terhadap beberapa komoditi makanan. Akan tetapi, PBB melihat surutnya harga hanya bersifat sesaat. Seperti dilansir Reuters, pejabat FAO menilai permintaan segera naik kembali sehingga indeks pangan bisa berbalik menguat. "Harga akan rebound dalam beberapa pekan ke depan," ujar Concepcion Calpe, Ekonom Senior FAO.
Konsumsi produk biji-bijian berkurang karena krisis kekuasaan Timur Tengah dan Afrika. Bencana Jepang turut mengurangi volume permintaan global. Komponen pangan ini tidak hanya dipergunakan sebagai bahan makanan, namun juga dipakai sebagai bahan bakar bio. Pasar juga tidak boleh melupakan pergerakan tinggi minyak mentah. Semakin mahal harga minyak, maka harga pangan ikut terseret pula. Oleh karena itu, tekanan inflasi belum akan pudar. (dim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar