REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Waspadi zat kimia yang ditemukan
dalam daging merah diyakini berpotensi memperburuk kesehatan jantung.
Sebuah studi dalam jurnal Nature Medicine menunjukkan karnitin dalam
daging merah telah diubah bakteri dalam usus.
Perubahan tersebut membuat tingkat kolesterol naik dan meningkatkan
risiko penyakit jantung. Ahli diet memperingatkan adanya risiko bagi
orang yang memakai suplemen karnitin. Ada banyak penelitian yang
menunjukkan makan daging merah secara teratur akan merusak kesehatan.
Di Inggris, pemerintah menganjurkan untuk tidak makan lebih dari 70
gram daging merah atau olahan per hari. Jumlah itu setara dengan dua
iris daging asap.
Lemak jenuh dan daging olahan yang diawetkan diperkirakan
berkontribusi pada masalah jantung. Namun, mengapa hal itu terjadi belum
banyak diungkap.
"Kolesterol dan lemak jenuh dari daging merah tidak begitu tinggi,
ada sesuatu yang berkontribusi dalam meningkatkan risiko
cardiovascular," kata peneliti, Stanley Hazen dilansir BBC.
Percobaan pada tikus dan manusia menunjukkan bakteri dalam usus bisa
memakan karnitin. Zat itu kemudian pecah menjadi gas yang dikonversi
dalam hati menjadi bahan kimia yang disebut TMAO.
Dalam studi tersebut, TMAO sangat terkait dengan penumpukan simpanan
lemak di pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan
kematian. "Ini mungkin produk limbah tetapi secara signifikan
mempengaruhi metabolisme kolesterol dan mengarah ke akumulasi
kolesterol, " ujar Hazen.
Temuan tersebut menguatkan ide penggunaan youghurt probiotik untuk
mengubah keseimbangan bakteri dalam usus. Mengurangi bakteri yang
memakan karnitin secara teori mengurngai risiko kesehatan dari daging
merah. Vegetarian secara alami akan memiliki sedikit bakteri yang mampu
memecah karnitin dibandingkan pemakan daging.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar