Jarang ada manusia yang tidak menjerit ketika berhadapan dengan
kecoa. Umumnya, orang akan berusaha ekstra keras menghindari
makhluk menjijikkan ini dan jika seseorang berhadapan dengan kecoa,
pilihannya ada dua : lari terbirit-birit atau terus menerus menyerang
sampai mereka hancur menjadi debu.
Kebencian dramatis terhadap
kecoa wajar saja ada jika pernah ada kecoak sepanjang 3cm yang merayap
masuk ke telinga - baru-baru ini terjadi pada satu orang malang di Australia
- dan kecoa itu harus dikeluarkan dengan operasi setelah usaha untuk
mengisap keluar kecoa itu dengan vacuum cleaner gagal. Namun bagi
kebanyakan orang, pertemuan dengan hewan bersayap ini sebenarnya tidak
terlalu traumatis. Paling hanya dihinggapi kecoa terbang. Jadi
apa yang telah dilakukan kecoa hingga mendapatkan kebencian sebesar
itu?
Alasan 1 : Benci kaki mereka yang sangat banyak dan bentuknya seperti kaki alien.
Fakta unik :
Sebenarnya mereka hanya memiliki tiga pasang kaki, tapi ketika berjalan
pada kecepatan tertinggi - 27 langkah dan 50 kali panjang tubuh mereka
per detik - pasti mereka akan terlihat seperti memiliki ratusan kaki.
Enam kaki mereka bekerja secara sinkron untuk memastikan mereka dapat
bergerak dengan kecepatan yang mengerikan di atas segala medan
yang tidak rata, menaiki dinding, langit-langit dan tentu saja menaiki
kaki kita. Ada sedikit fakta unik lain dari kecoa -
ketika berlari, kecoa bisa mendirikan tubuh jelek mereka dan berjalan
dengan dua kaki belakang mereka.
Alasan 2 : Mereka memiliki bau menjijikkan yang membuat kita langsung membuang muka.
Fakta unik : Kita mungkin berpikir bau kecoa begitu
mengerikan karena mereka nongkrong di gorong-gorong sepanjang hari,
namun alasan sebenarnya jauh lebih buruk. Bau seperti minyak yang
menusuk indra penciuman sebenarnya adalah feromon alami dari
kotoran dan kelenjar bau kecoa. Baunya cukup untuk membuat kita muntah,
tapi kecoa di musim kawin akan merasa bahwa bau ini sangat seksi. Kecoa juga menyemburkan feromon ketika mereka menemukan
tempat yang mereka inginkan sebagai sarang koloni mereka. Ini adalah
undangan untuk kecoa lain.
Bau mereka bahkan tidak hilang
setelah mereka mati. Sebuah studi menemukan bahwa tubuh kecoa yang
membusuk mengeluarkan ‘bau kematian’ unik untuk memperingatkan
teman-temannya bahwa ada predator, virus atau racun yang mengintai
mereka.
Alasan 3 : Benci antena mereka.
Fakta unik : Kita mungkin merasa satu-satunya tujuan antena makhluk ini adalah untuk
menakuti, tapi mereka juga digunakan sebagai perasa, pembau dan
merasakan hal-hal dengan akurasi yang sangat mengagumkan. Ilmuwan
menemukan bahwa kecoa yang antenanya dipotong tidak tahu apa yang harus
dilakukan ketika menghadapi rintangan. Kecoa kadang memilih untuk
menabraknya berulang kali bukannya memanjat seperti ketika antenanya
masih utuh.
Antena mereka secara mengesankan beradaptasi dengan
fungsi mereka. Masing-masing antena memiliki 140 segmen yang penuh
dengan rambut sensitif dan lima otot untuk memastikan mereka bekerja
dengan tepat.
Alasan 4 : Rambut di kaki mereka sangat menjijikkan.
Fakta unik :
Kaki berbulu mungkin terlihat seksi pada laki-laki, tetapi pada kecoa,
mereka jelas sangat tidak seksi. Jika pernah mencoba untuk menepis
kecoa dari pakaian atau merasakan kakinya pada kulit, kita akan
menyadari rambut tersebut sama sekali tidak lembut dan halus. Mereka
kaku, berduri dan bisa berpegangan pada setiap permukaan yang mereka
suka. Setiap rambutnya diciptakan dengan presisi luar biasa untuk
memberikan traksi optimal ketika mereka dikejar dan harus masuk ke
lubang yang sempit.
Kecoa memiliki dua tulang belakang khusus
pada pantat mereka yang disebut Cerci yang juga ditutupi dengan rambut.
Bagian ini dapat mendeteksi tiupan angin yang terkecil, memungkinkan
mereka untuk lari dengan cepat dari ancaman, misalnya hantaman koran
yang digulung dari seseorang yang kesal melihatnya berseliweran di rumah.
Rambut mereka bahkan telah berevolusi khusus di kaki
belakang mereka sebagai kait, yang memungkinkan mereka untuk membalikkan
tubuh mereka dan terus berjalan terbalik tanpa menghentikan langkahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar