(Vibiznews – 
Business) – Fenomena mudik saat Lebaran di Indonesia adalah kegiatan 
eksodus tahunan terbesar di dunia. Untuk Hari Raya Idul Fitri tahun 2013
 ini yang akan jatuh tanggal 8 Agustus mendatang, diperkirakan kurang 
lebih 10 juta orang dari Jakarta akan meninggalkan kota tersebut untuk 
menghabiskan libur hari raya di kampung halamannya masing-masing. 
Artinya arus uang juga akan ikut “mengalir” dari Jakarta ke 
daerah-daerah tujuan para pemudik tersebut. (05/08)
Data
 dari Kementerian Transportasi memperkirakan bahwa jumlah pemudik dari 
Jakarta akan mencapai 9.7 juta orang pada libur lebaran kali ini. Arus 
mudik sudah dimulai sejak hari Jumat lalu karena hari Senin ini berbagai
 instansi pemerintah dan swasta seperti perbankan dan bursa saham sudah 
tutup. Kabar baik bagi penduduk Jakarta adalah bahwa kemacetan hilang 
dari jalan-jalan di kota ini.
Jumlah 
pemudik yang meninggalkan Jakarta tahun ini mengalami kenaikan sebesar 
8.6 persen dibandingkan jumlah pemudik tahun 2012 yang lalu. Di antara 
9.7 juta orang pemudik tersebut, 7.2 juta orang akan menggunakan 
kendaraan pribadi untuk mudik; Hanya 2.5 juta orang yang menggunakan 
transportasi publik seperti kereta api, kapal laut dan pesawat terbang.
Dampak Ekonomi Mudik
Sebuah
 hal yang menarik dari fenomena mudik ini bukan hanya sebagai sebuah 
bentuk perayaan tahunan atau tradisi yang dilakukan secara 
turun-temurun. Mudik sendiri menyimpan sebuah dampak ekonomi yang luar 
biasa besar.
Di seluruh Indonesia 
diperkirakan jumlah pemudik akan mencapai 30 juta orang. Data dari Bank 
Indonesia dan Kementerian Transportasi memperkirakan bahwa biaya atau 
jumlah dana yang dikeluarkan dalam rangka mudik ini diperkirakan akan 
mencapai 300 triliun rupiah atau sekitar 30 miliar dollar AS. Dari 
jumlah tersebut diperkirakan sebesar 8.5 triliun akan dihabiskan untuk 
biaya bahan bakar kendaraan bermotor.
Arus
 uang yang mengalir dari Jakarta ke daerah-daerah kantong pemudik dari 
ritual tahunan ini juga tidak kalah mencengangkan. Diperkirakan bahwa 95
 triliun rupiah akan mengalir ke daerah-daerah kantong pemudik di luar 
Jakarta.
Bank Tingkatkan Ketersediaan Uang Kas Jelang Mudik
Untuk
 menjaga ketersediaan uang kas selama arus mudik terjadi, bank-bank di 
Indonesia juga telah meningkatkan jumlah uang kas di ATM-ATM sepanjang 
jalur mudik dan titik-titik transportasi. Bank Rakyat Indonesia (BRI) 
dan Bank Negara Indonesia (BNI) misalnya, telah meningkatkan pasokan ATM
 untuk mengantisipasi besarnya penarikan jelang liburan.
BRI
 sendiri telah menyiapkan 33.4 triliun rupiah uang kas untuk lebaran 
tahun ini, atau naik 94.11 persen dibandingkan lebaran tahun lalu yang 
hanya sebesar 17.9 triliun rupiah. Sementara itu BNI juga meningkatkan 
pasokan kas tahun ini menjadi 29.87 triliun atau 22 persen lebih tinggi 
dibandingkan persiapan tahun lalu.
Kedua
 bank ini menyatakan bahwa pertimbangan untuk meningkatkan pasokan uang 
kas juga diambil akibat adanya kenaikan harga BBM. Di samping itu kedua 
bank tersebut juga menyatakan bahwa peningkatan jumlah mesin ATM menjadi
 penyebab lainnya.
(IA/JA/VBN)
             

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar