Halaman

Jumat, 05 Juli 2013

Hasil Payrolls Tentukan Arah Pergerakan Harga Minyak

Monexnews - Nilai tukar Dollar memang tergolong kuat di tengah iklim pelonggaran moneter bank sentral Amerika Serikat. Bagi investor komoditi hal ini tidak bagus karena membuat harga beli produk seperti emas dan minyak jadi lebih mahal. 
Pun demikian bukan berarti prospek harga komoditi, khususnya minyak mentah, tidak lagi bagus untuk beberapa waktu ke depan. Salah satu hasil bumi favorit investor ini diuntungkan oleh dinamika politik yang terjadi di wilayah produsen seperti Timur Tengah dan Afrika. Belum lagi adanya pengurangan ekspor di Libya, Irak dan penurunan suplai di negara Eropa kaya minyak, Rusia. Artinya secara garis besar, faktor permintaan dan persediaan akan kembali mendominasi pergerakan harga dalam beberapa pekan ke depan.
Kini harga minyak diperdagangkan dekat level tertinggi bulan Mei 2012 menyusul rally yang terjadi awal pekan setelah muncul laporan penurunan jumlah persediaan Amerika dan ketidakpastian politik di Yunani. Namun kinerja harga rentan berbalik turun seandainya data non-farm payrolls nanti malam memperlihatkan angka tenaga kerja baru di atas perkiraan. Makin membaiknya kondisi lapangan kerja di Amerika Serikat akan memperkuat alasan bagi Federal Reserve untuk menghentikan program stimulus anggaran lebih cepat dibanding perkiraan. Kontrak berjangka minyak mentah terpantau pada level $101.07 per barel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar