Halaman

Selasa, 30 Juli 2013

Pasokan Kilang Plaju Turun 25%, Sumatera Terancam Krisis BBM

VIVAnews - Perusahaan energi plat merah, Pertamina, menghentikan penyaluran minyak melalui jalur pipa Tempino-Plaju akibat maraknya pencurian minyak di jalur tersebut. Buntutnya, pasokan minyak mentah menuju kilang pengolahan (refinery) Plaju turun 12 ribu barel per hari.

"Tempino-Plaju itu menyumbang 25 persen pasokan kilang Plaju, tetapi nggak ada shutdown kilang karena masih ada pasokan dari jalur pipa lainnya, dari sumur-sumur lain," kata Juru bicara Pertamina EP, Agus Amperianto saat dihubungi VIVAnews.

Namun, ia memastikan pasokan BBM untuk wilayah Sumatera masih dapat terpenuhi oleh kilang Plaju walaupun harus menurunkan pasokan setiap daerah. "Ini pintarnya teman-teman unit kilang yang mendistribusikan BBM," katanya.

Sejak 24 Juli, Pertamina telah menetapkan status darurat dan menghentikan kegiatan pemompaan minyak mentah dari Tempino menuju Plaju. Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Ali Mundakir, menyatakan akibatan kekurangan pasokan minyak mentah dalam jumlah signifikan, kilang Pertamina tidak dapat beroperasi secara penuh.

Jika kondisi ini tetap dibiarkan, tentu akan berpotensi mengancam kondisi pasokan BBM dan elpiji di Wilayah Sumatera bagian Selatan yang sangat bergantung pada pasokan BBM dan LPG yang diproduksi di Kilang Plaju.

Sampai saat ini, Pertamina tetap berusaha semaksimal mungkin menjaga pasokan BBM dan elipiji di wilayah Sumatera bagian selatan. Namun demikian, terganggunya pasokan minyak mintah ke kilang Plaju sangat berpotensi mengganggu pasokan BBM dan Elpiji yang dampaknya akan dirasakan masyarakat. (umi)

Penasaran mau coba demo account trading online OIL? (daftar segera) Gratis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar