BANDUNG,(PRLM).-Peralihan investasi ditengarai 
menjadi penyebab besarnya sumbangan komoditas emas terhadap deflasi 
untuk Bulan April 2012. Namun kondisi ini diperkirakan tidak akan 
berlangsung dalam waktu lama.
“Penurunan harga emas saya kira karena ada peralihan investasi dari 
beberapa komoditas, terutama ke minyak dan ke portofolio, sehingga aset 
investasi emas agak berkurang, tapi ini sangat sementara, karena harga 
minyak juga turun sekarang,” kata Pengamat Ekonomi dari Universitas 
Pasundan (Unpas), Acuviarta Kartabi, Selasa (1/5).
Pernyataan tersebut dikemukakan menyusul rilis Badan Pusat Statistik 
tentang inflasi April 2012 sebesar 0,21 persen. Enam komoditas 
menyumbang inflasi, sedangkan empat komoditas menyebabkan deflasi, 
termasuk emas.
Acuviarta menilai, tren harga emas saat ini terbilang istimewa karena
 pola harga yang tidak biasanya yang cenderung positif. Kendati 
demikian, kondisi ini diperkirakan tidak akan berlangsung lama sejalan 
dengan kondisi data ekonomiAmerika Serikat dan krisis utang Eropa. 
“Emas biasanya bulan-bulan sekarang jarang mengalami deflasi. Tapi 
saya kira harga emas akan kembali ke jalur kenaikan positif,” ujarnya.
Mengenai sumbangan deflasi dari beras, dia menambahkan, hal ini 
terkait erat dengan sumbangan panen dari beberapa sentra produksi. Saat 
suplai berlimpah, harga akan cenderung tetap terjaga. Diperkirakan bulan
 depan  beras akan tetap menyumbang deflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, inflasi pada 
April 2012 mencapai 0,21 persen karena adanya kenaikan harga beberapa 
komoditas pangan di daerah.
Harga komoditas yang mengalami kenaikan tersebut adalah bawang putih,
 cabai rawit, rokok kretek filter, gula pasir, bawang merah dan minyak 
sawit.
"Inflasi didorong kenaikan harga enam komoditas, dan deflasi disumbangkan oleh empat komoditas," ujarnya.
Suryamin menjelaskan enam komoditas tersebut mengalami kenaikan, 
karena pasokan distribusi barang yang terbatas, sedangkan permintaan 
meningkat.
Di sisi lain, harga emas perhiasan, beras, telur ayam ras dan daging 
ayam ras mengalami penurunan sehingga menyumbang deflasi pada April.
"Harga emas perhiasan dipengaruhi penurunan harga emas di pasaran, 
sementara harga beras turun karena panen masih berlangsung dan suplai 
masih banyak," kata Suryamin.
Secara keseluruhan, lanjut dia, berdasarkan komponen pengeluaran, 
kelompok bahan makanan jadi, minuman rokok dan tembakau menyumbang 
inflasi pada April sebesar 0,62 persen, diikuti kelompok perumahan, air 
listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,24 persen.
Kemudian kelompok kesehatan menyumbang inflasi 0,23 persen, kelompok 
transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,21 persen dan 
kelompok bahan makanan 0,12 persen
"Satu-satunya kelompok yang menyumbang deflasi adalah kelompok 
sandang sebesar minus 0,46 persen karena harga emas perhiasan tadi," 
ujar Suryamin.
Dengan demikian laju inflasi tahun kalender Januari hingga April 
tercatat sebesar 1,09 persen dengan inflasi year on year (yoy) sebesar 
4,5 persen. (A-179/A-89)***
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar