Halaman

Rabu, 02 Mei 2012

Komoditas Emas Sumbang Deflasi Besar

BANDUNG,(PRLM).-Peralihan investasi ditengarai menjadi penyebab besarnya sumbangan komoditas emas terhadap deflasi untuk Bulan April 2012. Namun kondisi ini diperkirakan tidak akan berlangsung dalam waktu lama.
“Penurunan harga emas saya kira karena ada peralihan investasi dari beberapa komoditas, terutama ke minyak dan ke portofolio, sehingga aset investasi emas agak berkurang, tapi ini sangat sementara, karena harga minyak juga turun sekarang,” kata Pengamat Ekonomi dari Universitas Pasundan (Unpas), Acuviarta Kartabi, Selasa (1/5).
Pernyataan tersebut dikemukakan menyusul rilis Badan Pusat Statistik tentang inflasi April 2012 sebesar 0,21 persen. Enam komoditas menyumbang inflasi, sedangkan empat komoditas menyebabkan deflasi, termasuk emas.
Acuviarta menilai, tren harga emas saat ini terbilang istimewa karena pola harga yang tidak biasanya yang cenderung positif. Kendati demikian, kondisi ini diperkirakan tidak akan berlangsung lama sejalan dengan kondisi data ekonomiAmerika Serikat dan krisis utang Eropa.
“Emas biasanya bulan-bulan sekarang jarang mengalami deflasi. Tapi saya kira harga emas akan kembali ke jalur kenaikan positif,” ujarnya.
Mengenai sumbangan deflasi dari beras, dia menambahkan, hal ini terkait erat dengan sumbangan panen dari beberapa sentra produksi. Saat suplai berlimpah, harga akan cenderung tetap terjaga. Diperkirakan bulan depan beras akan tetap menyumbang deflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, inflasi pada April 2012 mencapai 0,21 persen karena adanya kenaikan harga beberapa komoditas pangan di daerah.
Harga komoditas yang mengalami kenaikan tersebut adalah bawang putih, cabai rawit, rokok kretek filter, gula pasir, bawang merah dan minyak sawit.
"Inflasi didorong kenaikan harga enam komoditas, dan deflasi disumbangkan oleh empat komoditas," ujarnya.
Suryamin menjelaskan enam komoditas tersebut mengalami kenaikan, karena pasokan distribusi barang yang terbatas, sedangkan permintaan meningkat.
Di sisi lain, harga emas perhiasan, beras, telur ayam ras dan daging ayam ras mengalami penurunan sehingga menyumbang deflasi pada April.
"Harga emas perhiasan dipengaruhi penurunan harga emas di pasaran, sementara harga beras turun karena panen masih berlangsung dan suplai masih banyak," kata Suryamin.
Secara keseluruhan, lanjut dia, berdasarkan komponen pengeluaran, kelompok bahan makanan jadi, minuman rokok dan tembakau menyumbang inflasi pada April sebesar 0,62 persen, diikuti kelompok perumahan, air listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,24 persen.
Kemudian kelompok kesehatan menyumbang inflasi 0,23 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,21 persen dan kelompok bahan makanan 0,12 persen
"Satu-satunya kelompok yang menyumbang deflasi adalah kelompok sandang sebesar minus 0,46 persen karena harga emas perhiasan tadi," ujar Suryamin.
Dengan demikian laju inflasi tahun kalender Januari hingga April tercatat sebesar 1,09 persen dengan inflasi year on year (yoy) sebesar 4,5 persen. (A-179/A-89)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar