Halaman

Selasa, 03 April 2012

Inilah Level Pembelian Emas yang Pantas

INILAH.COM, Jakarta – Meski harga emas terpantau menanjak siang ini, secara tren harga logam mulia ini masih konsolidasi. Faktor The Fed jadi katalisnya. Di level berapa layak beli?

Berdasarkan data CNBC, harga emas internasional terpantau menguat sebesar US$1,10 (0,07%) ke level US$1.680 per troy ounce pada Selasa (3/4/2012) pukul 11.30 WIB.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendramengatakan, pada awal Maret2012, harga emas masih bertenger pada level US$1.726per troy ounce. Setelah itu, harga emas terus mengalami penurunan.

Menurut Ariston, sejak 15 hingga 26 Maret, emas terkonsolidasi antara US$1.627 hingga US$1.670. Memang emas sempat menuju resistance psikologis 1.700, tapi gagal. “Emas hanya bertengger di level US$1.696 per troy ounce pada 27 Maret setelah mencapai level terendahnya pada 26 Maret di level US$1.655. Pada hari berikutnya, 28 Maret harga emas jatuh lagi,” katanya kepada INILAH.COM.

Dia menjelaskan, penurunan harga emaske bawah level psikologsi US$1.700 dipicu oleh pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke pada Senin (26/3/2012). Bernanke kembali membuka indikasi bahwa kemungkinan Quantitative Easing (QE) tahap ketiga belum ditutup.

Artinya, kata dia, The Fed masih melihat adanya risiko penurunan ekonomi AS.Sebelumnya, pada saat The Fed mengumumkan suku bunga,Bernanke menyatakan ekonomi AS membaik seiring mulai pulihnya sektor tenaga kerja.

Berdasarkan pernyataan ini, pasar melihat tidak adanya peluang QE tahap ketiga sehingga dolar AS menguat dan emas mengalami tekanan. Sebab, orang beralih ke aset-aset dolar AS.Terakhir, The Fed justru memberikan ruang pada stimulus moneter sehingga kembali menjatuhkan nilai tukar dolar AS.

Harga emas pun naik. Tapi, beberapa hari kemudian, emas turun lagi karena pernyataan soal pelemahan ekonomi dunia.“Saat ini, emas berada dalam fase konsolidasi seperti yang terjadi pada 15-26 Maret antara US$1.627-1.670per troy ounce,” paparnya.

Lalu,lanjut Ariston, dilihat dari sentimen pasar pada Commodity Exchange di ASmenunjukkan penurunan. Sejak akhir Desember 2011 hingga Maret 2012, data The Commitments of Traders (COT) menunjukkan penurunan kontrak beli emas yang terjadi secara stabil dari setiap pekannya.

Kondisi itu, lanjutnya, selaras dengan penurunan harga emas sekarang ini. Karena itu, kenaikan harga emas ke level US$1.696 pada 27 Maret, tidak memiliki kekuatan demand sehingga emas turun dengan cepat.

Ariston merinci, pada 28 Februari 2012, jumlah kontrak beli emas mencapai 231.050; pada pekan berikutnya, 6 Maret 2012, turun jadi 198.112; pada tanggal 13 Maret, jadi 190.477 kontrak beli; dan pada 20 Maret turun jadi 175.009.

Di sisi lain, kontrak jualemas justru mengalami kenaikan. Pada 28 Februari 2012, kontrak jual emas mencapai 37.830; pada 6 Maret, 34.847; 13 Maret 39.571 kontrak jual emas; dan pada 20 Maret, kontrak jual emas naik jadi 43.546.

Memang,lanjutnya, kontrak beli lebih besar dibandingkan kontrak jualyang juga memicu kenaikan harga emassepanjang 2011. “Tapi, kontrak beli itu, merosot belakangan ini setelah tanggal 28 Februari 2012,” paparnya.

Kondisi itu berbeda dengan kontrak jual yang terus mengalami kenaikan sejak tanggal tersebut. “Penurunan kontrak jual hanya terjadi pada 6 Maret 2012. Karena itu, kontrak jual secara umum naik,” timpalnya.

Hal itu, ditegaskan Ariston, menunjukkan sentimen beli atas emas berkurang. Pemicunya adalah pernyataan Bernanke itu. “Tapi, dilihat dari trennnya sudah turun sejak 28 Februari 2012,” tutur Ariston.

Menurutnya, jika mengukur kekuatan harga emas, support penting emas berada di level US$1.627per troy ounce. Jika tembus, support berikutnya adalah US$1.600dan support berikutnya lagi US$1.560. “Dilihat dari trennya, emas sulit melemah dan menembus US$1.600,” tandas Ariston.

Pasalnya, supportUS$1.600 merupakan support yang sangat kuat. Sedangkan support 1.627 baru sekali disentuh selama tren konsolidasinya.

Sementara itu, resistance emas berada di level US$1.670per troy ounce yang hari ini sudah ditembus.Karena itu, resistance berikutnyaadalah US$1.700 dan 1.725. “Emas butuh konsolidasi beberapa hari lagi untuk tembus US$1.700. Akhir pekan ini, level ini mungkin bisa dicoba kembali ditembus,” ujarnya.

Yang patut dicermati, kata dia, pekan ini akan dirilis data indeks manufaktur dan jasa dari beberapa negara seperti Eropadan Inggris. Data ini menggambarkan aktivitas manufaktur dan pertumbuhan ekonomi.

Lalu, dari AS akan dirilis data nonfarm payrolls dari angka terakhir 227 ribu. Masalahnya, akhir pekan, Jumat (6/4/2012) market banyak libur seiring peringatan wafat Isa Al-Masih.“Tapi, harga emas lebih sensitif pada data ASdibandingkan Eropa,” ucap dia.

Menurutnya, jika nonfarm payrolls AS turun ke bawah 227 ribu, dolar AS dipastikan melemah dan emas akan naik. “Sebab, jika data tenaga kerja AS bagus, stimulus moneter tidak akan digulirkan oleh The Fed sehingga dolar AS menguatdan jadi tekanan bagi emas,” timpalnya.

Ariston merekomendasikan, karenaharga emas berada dalam fase konsolidasi, untuk beli emas sebaiknya di level US$1.645-1.648per troy ounce. “Lalu, jual lagi saat mendekati resistance US$1.665-1.670 per troy ounceyang sekarang sudah terlampaui. Saya rekomendasikan buy on dip,” timpalnya.

Untuk jangka panjang, harga emas masih bisa naik. Sebab, tren naiknya masih belum lepas dengan target akhir 2012 di level US$1.900 dan US$1.750 untuk akhir semester pertama 2012. “Untuk long term, pada level US$1.787-1.790 banyak resistance kuat sehingga orang cenderung profit taking,” imbuh dia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar