Halaman

Rabu, 16 Juni 2010

Investasi Berjangka

Istilah 'investasi' tentu sudah sangat familiar bagi sebagian besar masyarakat. Menanamkan sejumlah modal awal pada suatu lahan bisnis atau instrumen diyakini dapat meningkatkan taraf kehidupan menuju arah yang lebih baik.

Pola pikir tersebut mengacu pada imbal hasil dari modal yang memberikan keuntungan besar. Tujuan akhir dari keputusan ber-investasi tak lain adalah untuk meraih kebebasan finansial. Sesuatu yang sulit sekali didapatkan melalui upaya konvensional, seperti pada dunia kerja.

Setiap jenis investasi dipastikan selalu memiliki tingkat resiko yang beragam. Rangkaian guncangan ekonomi global dalam kurun waktu tertentu, bisa menjadi pembelajaran sebelum menetapkan keputusan bisnis. Sebagai contoh, fenomena krisis finansial asia yang terjadi pada tahun 1998. Tidak ternilai berapa besar modal uang ‘termakan’ oleh volatilitas dunia usaha pada waktu itu.

Peristiwa serupa terulang 10 tahun kemudian di belahan dunia yang berbeda. Krisis Sub-prime Mortgage dan masalah suplai minyak menghantam Amerika Serikat dan kawasan eropa. Isu besar yang dipicu oleh sektor perumahan tersebut telah menggerus harga properti di seluruh penjuru Amerika Serikat. Negara eropa lain turut terkena dampak resesi akibat kejatuhan beberapa lembaga finansial. Meskipun dalam skala makro, efek domino dari peristiwa itu ikut melemahkan sumber daya investor perorangan.

Berdasarkan pengalaman tersebut dapat disimpulkan bahwa profit dan risk mempunya korelasi yang tidak terbantahkan.

Terdapat dua varian investasi yang bisa Anda pilih sesuai karakter diri, yakni investasi riil dan investasi virtual. Kami akan membantu memberikan gambaran mengenai ciri khas masing-masing. Investasi riil pada umumnya membutuhkan modal besar dan waktu yang relatif lama untuk mencapai break-even point. Disamping itu, jenis investasi ini mensyaratkan kekuatan manajerial dukungan eksternal demi mencapai prospek jangka panjang. Berdasarkan statistik Small Business Administration (SBA), hanya 44% unit bisnis dapat bertahan lebih dari empat tahun. Rasio keberhasilan tersebut terbilang cukup menyedihkan untuk dijadikan tolok ukur investasi.

Tingkat kesulitan lebih tinggi akan ditemui apabila bisnis riil yang kita bangun memiliki konsep direct selling. Mengutip kiat Donald Trump dalam berbagai kesempatan, 3 faktor utama dari suatu usaha riil adalah lokasi, lokasi dan lokasi! Untuk membuktikan pernyataan ini, kita bisa memperhatikan strategi sebuah brand internasional yang membuka gerai di Jakarta. Sebuah merk yoghurt siap saji membuka beberapa gerai di mall-mall premium ibukota. Pemandangan serupa yang bisa ditemui pada setiap gerainya adalah antrian pembeli yang mengular hampir sepanjang waktu. Gambaran tersebut merupakan buah kemapanan dari sebuah brand yang berhasil membidik lokasi dan segmen yang tepat. Sayangnya, pemilihan lokasi sangat dipengaruhi oleh kemampuan pendanaan yang mumpuni dari pemodal. Biaya sewa lahan selalu jadi pos anggaran terbesar dari sebuah bisnis. Contoh tersebut hanyalah satu dari sekian banyak kendala yang pasti ditemui dalam investasi riil.

Masih banyak tantangan lain yang menyebabkan kegagalan dalam bisnis ini, antara lain:

  • Struktur modal kurang efektif
  • Ekspansi yang terlalu pesat, sebagaimana tampak pada banyaknya bisnis di AS yang roboh ketika krisis finansial terjadi
  • Anggaran pengeluaran yang terlalu besar, terutam untuk promosi
  • Pemilihan lokasi yang kurang strategis
  • Perencanaan bisnis yang tidak konkrit dan kurangnya efektifitas dalam kinerja manajemen

Dari kacamata profit usaha, keuntungan bisnis riil relatif tidak terlalu signifikan. Perputaran uang melalui transaksi langsung, sangat tergantung pada ketersediaan likuiditas. Sebagai contoh, apabila Anda memiliki sebuah hunian pada suatu wilayah strategis. Ketika harga rumah tersebut mengalami kenaikan, maka Anda memutuskan untuk menjualnya. Langkah terpenting yang harus Anda lakukan adalah menemukan calon pembeli yang akan menyetujui penawaran Anda. Meskipun aset dan harga properti Anda sangat atraktif, kenaikan nilai investasi itu hanya akan sia-sia bila tidak ada pembelinya.

Segala tantangan yang sudah kita bahas di atas, tidak akan ditemui pada investasi berjangka. Monex menawarkan kepada Anda, rangkaian produk investasi yang sangat memahami kebutuhan bisnis Anda. Likuiditas seluruh unit investasi kami sangat tinggi dan dapat diperdagangkan kapan saja. Produk berjangka kami pada umumnya memiliki karakteristik high risk/high return. Sehingga semua mitra usaha Kami dapat menikmati potensi keuntungan yang tidak terbatas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar