Darmin menambahkan dengan prediksi itu, maka asumsi rata-rata  nilai tukar rupiah yang digunakan pemerintah yakni dalam kisaran Rp9.100  hingga Rp9.400 per dolar AS masih cukup realistis untuk digunakan  sebagai dasar penyusunan RAPBN tahun Anggaran 2011. Dikatakannya, Secara  umum asumsi pemerintah itu juga masih dalam kisaran proyeksi nilai  tukar BI.
Menurut dia,  perkembangan harga komoditas internasional pada 2011 akan mempengaruhi  perkembangan harga domestik yang berbeda dengan 2010 dimana  kecenderungan kenaikan harga komoditas internasional masih dapat  diimbangi oleh kecenderungan nilai tukar. Untuk itu, dengan prospek  nilai tukar cenderung melemah 2011, dampak kenaikan harga komoditas  internasional terhadap harga domestik menjadi lebih tinggi.
Sementara,  terkait suku bunga SBI 3 bulan, Darmin mengatakan asumsi rata-rata suku  bunga SBI 3 bulan di 2011 dapat mencapai 6,5 hingga 7 persen dan angka  itu tidak jauh berbeda dengan perkiraan SBI Pemerintah sebesar 6,3  sampai 6,7 persen.
Ia mengatakan kenaikan itu, suku bunga rata-rata SBI, telah dilakukan  dengan mempertimbangkan prospek ekonomi pada 2011 yang semakin baik  diikuti oleh kecenderungan peningkatan tekanan inflasi.
Menurutnya, prediksi itu juga disebabkan karena terbuka  kemungkinan negara maju akan menaikan suku bunga kebijakan moneter  mereka.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar