Halaman

Kamis, 27 Oktober 2011

KTT Eropa Belum Berhasil Tambah Bailout

VIVAnews - Para pemimpin negara anggota Uni Eropa belum berhasil mencapai kesepakatan yang berarti saat menggelar konferensi khusus mengenai krisis utang di Brussels, Rabu waktu setempat. Kendati sudah ada komitmen untuk menaikkan dana pinjaman darurat untuk negara yang dilanda krisis dan merekapitalisasi bank yang bermasalah, namun mereka belum menyepakati angka-angkanya.

Menurut harian The Guardian, sebenarnya dalam rancangan kesepakatan bersama UE sudah dicantumkan proposal untuk menambah dana siaga bagi pinjaman darurat (bailout fund), dari 440 miliar euro menjadi hampir 1 triliun euro. Namun, proposal itu masih belum disepakati.

Komitmen bantuan bagi Yunani, yang terancam gagal bayar utang, juga masih terombang-ambing. Charles Dellara dari Institute for International Finance mengungkapkan bahwa "belum ada persetujuan atau elemen perjanjian" terkait gagasan agar pelaku perbankan dan asuransi bersedia mengurangi piutang mereka kepada Yunani dalam bentuk obligasi pemerintah.

Kalangan perbankan menawarkan potongan piutang mereka sebesar 40 persen. Namun pimpinan UE, yang diwakili Kanselir Angela Merkel dari Jerman, menginginkan mereka harus memotong piutang ke Yunani sedikitnya 50 persen, bahkan kalau bisa hingga 60 persen demi membantu menyelamatkan Yunani, yang kini terlilit utang dari sektor swasta sekitar 100 miliar euro. Jumlah pemotongan pembayaran utang obligasi itulah yang masih diperdebatkan.

Maka, Dellara bersama para bankir menggelar pertemuan khusus dengan Merkel, Presiden Nicolas Sarkozy dari Ptancis, dan Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde di kantor Presiden Dewan Eropa, Herman Van Rompuy. Hasil pertemuan belum diumumkan ke media.

Merkel dan Sarkozy bahkan harus bolak-balik dari lokasi KTT ke tempat pertemuan dengan para bankir. Isu ini dipandang sangat krusial untuk menghasilkan keputusan yang berarti bagi KTT UE kali ini.

Menurut kantor berita Reuters, kalangan pengamat menilai bahwa detail angka-angka mengenai kepastian penambahan dana siaga bailout maupun rekapitalisasi perbankan kemungkinan baru akan digulirkan November mendatang.

Hasil KTT ini dipandang tidak memuaskan para pelaku pasar. "Ini akan mengecewakan pasar, terutama melihat perkembangan dari pertemuan itu," kata Jessica Hoversen, pengamat dari MF Global di New York.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar