Halaman

Jumat, 08 April 2011

Masih Ada Optimisme di Harga Minyak

INILAH.COM, Jakarta - Harga minyak kembali pecah akibat ulah para spekulan dan pelemahan kurs dolar. Banyak yang cemas, tapi ada pula yang optimistis harga minyak tak akan segila di 2008.

Hanya saja, ada yang berbeda dari terpecahkannya rekor harga minyak yang terjadi belakangan ini. Selama ini, kenaikan harga minyak selalu terkait dengan konflik bersenjata di Libya dan sejumlah negara di Timur Tengah. Namun, kali ini agak lain.

Harga minyak mentah terangkat karena ulah para spekulan dan melemahnya nilai tukar dolar. Alhasil, Rabu (6/4), harga minyak jenis Brent naik US$1 menjadi US$123 per barel. Tertinggi sejak Agustus 2008. Sementara di Amerika harga minyak naik ke level US$ 109.

Betul, kenaikan harga minyak kali ini bukan dipicu konflik di Libya. Namun bagaimana pun juga perang saudara di negeri Moamar Khadafi itu secara psikologis sangat mempengaruhi pasar. Ini bisa dimaklumi, mengingat Libya merupakan penghasil minyak yang cukup besar.

Sebelum pecah perang saudara, negeri ini mampu memompa minyak hingga 1,7 juta barel per hari atau sekitar 2% dari kebutuhan minyak dunia. Karena itu, upaya negara-negara produsen minyak (OPEC) untuk mengendalikan harga dengan menambah pasokan minyak ke pasar dunia kurang membawa hasil yang signifikan.

“Tak banyak yang bisa kami lakukan. Pasar memilih untuk mengabaikan fundamental-fundamental dan mereka bertaruh pada skenario terburuk,” kata Mohammed bin Dhael Al Hamli, Menteri Perminyakan Uni Emirat Arab (UEA). Anggota OPEC, lanjut Al Hamli, akan berkumpul di Wina Juni mendatang untuk membahas harga minyak.

Jadi, apakah harga minyak akan terus meroket? Hussain Al Shahristani, Deputi Perdana Menteri Irak Urusan Energi, masih melihat beberapa harapan. Ia optimis, harga minyak tidak akan menjulang tinggi seperti pada 2008.

Saat itu harga minyak sudah mencapai level US$150 per barel. Karena itu, Al Shahristani yakin kenaikan harga minyak kali ini tak akan sampai mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia. [mdr]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar