Jakarta (ANTARA
News) - Pemerintah melelang obligasi negara dengan jumlah indikatif Rp6
triliun pada 3 Juli 2012 untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan
dalam APBN 2012.
Nilai obligasi negara atau surat utang negara (SUN) yang akan dilelang memiliki nominal per unit sebesar Rp1 juta, demikian menurut Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Terdapat empat seri SUN yang akan dilelang yaitu seri SPN12130704, seri FR0061, FR0059, dan seri FR0058.
SPN12130704 merupakan penerbitan baru dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 4 Juli 2013.
Seri FRO061 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,00 persen dan jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2022. Pembayaran kupon dilakukan setiap Mei dan 15 November.
Seri FRO059 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,00 persen dan jatuh tempo pada 15 Mei 2027. Pembayaran kupon dilakukan setiap 15 Mei dan 15 November.
Seri FRO058 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,25 persen dan jatuh tempo pada 15 Juni 2032. Pembayaran kupon dilakukan setiap 15 Juni dan 15 Desember.
Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka, menggunakan metode harga beragam.
Pemerintah memiliki hak untuk menjual keempat seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan (Rp6 triliun).
Nilai obligasi negara atau surat utang negara (SUN) yang akan dilelang memiliki nominal per unit sebesar Rp1 juta, demikian menurut Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Terdapat empat seri SUN yang akan dilelang yaitu seri SPN12130704, seri FR0061, FR0059, dan seri FR0058.
SPN12130704 merupakan penerbitan baru dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 4 Juli 2013.
Seri FRO061 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,00 persen dan jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2022. Pembayaran kupon dilakukan setiap Mei dan 15 November.
Seri FRO059 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,00 persen dan jatuh tempo pada 15 Mei 2027. Pembayaran kupon dilakukan setiap 15 Mei dan 15 November.
Seri FRO058 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,25 persen dan jatuh tempo pada 15 Juni 2032. Pembayaran kupon dilakukan setiap 15 Juni dan 15 Desember.
Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka, menggunakan metode harga beragam.
Pemerintah memiliki hak untuk menjual keempat seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan (Rp6 triliun).












Sebelumnya,
Direktur Kerjasama Regional Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM),
Rizar Indomo Nazaroedin mengungkapkan, Indonesia masih menduduki
peringkat 9 dari 193 negara sebagai negara tujuan utama penanaman
investasi asing dalam bentuk foreign direct investmen atau investasi
langsung.
Menurutnya,
berdasarkan dari program Master Plan Percepatan dan Perluasan
Pembagunan Ekonomi Indonesia (MP3I) yang memfokuskan pada 6 koridor
utama, yaitu Sumatera, Jawa, NTT-NTB, Maluku-Papua, Sulawesi, dan
Kalimantan dapat semakin terlihat kekuatan terbesar Indonesia ada di
tambang dan energi.
Berikut ketujuh tips sukses jadi pengusaha ala Darwin Deason seperti dikutip dari Forbes, Kamis (31/05/2012):