Halaman

Kamis, 26 Juli 2012

Ada Apa dengan Apple? Penjualan dan Keuntungan Turun, Harga Saham Jeblok

(Vibiznews - Business) - Pada perdagangan kemarin malam saham Apple Inc. mengalami penurunan signifikan setelah melaporkan hasil keuangan yang mengecewakan di kuartal kedua lalu (25/07). Apple menyatakan hasil yang buruk tersebut disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang sedang lesu.

Laporan keuangan Apple sebenarnya masih cukup baik. Penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 23% menjadi 35 miliar dolar dan penghasilan bersih mengalami kenaikan sebesar 20.7% menjadi 8.8 miliar dolar dibandingkan dengan tahun lalu. Akan tetapi hasil tersebut masih berada di bawah ekspektasi sehingga harga saham Apple mengalami penurunan yang cukup tajam.

Apple menyalahkan kondisi yang mereka alami kepada kondisi ekonomi global, terutama kawasan euro, yang sedang lesu. Penjualan produk Apple di Eropa memang boleh dibilang sedang kurang bergairah. Sementara itu para pembeli di belahan dunia lain juga sedang menantikan produk iPhone terbaru yang rencananya akan dirilis pada bulan September-Oktober mendatang. Rencana rilis produk tersebut mengakibatkan para calon pembeli Apple menunda untuk membeli produk Apple yang lain.

Pada periode April hingga Juni jumlah iPhone yang terjual hanya mencapai 26 juta unit, jauh di bawah prediksi sebanyak 28 - 29 juta unit. Jumlah unit iPhone yang terjual pada kuartal kedua tersebut juga sangat jauh di bawah penjualan yang tercapai di kuartal pertama yaitu sebanyak 31.5 juta unit.

Penjualan di kawasan Asia Pasifik - termasuk China tapi tidak termasuk Jepang - mengalami penurunan tajam sebesar 22% menjadi hanya 7.9 miliar dolar pada kuartal kedua lalu, dibandingkan dengan kuartal pertama. Sementara itu penjualan di Eropa hanya mengalami penurunan sebesar 6% dan di AS turun 3%.

Para Maniak Apple Pilih Tunggu iPhone Seri Terbaru

Perusahaan telah memberikan kabar mengenai akan keluarnya iPhone seri terbaru pada bulan September atau Oktober mendatang. Hal ini mengakibatkan para penggemar Apple memutuskan untuk menyimpan uang mereka demi memperoleh produk tersebut. Penjualan Apple yang kurang memuaskan di kuartal kedua diduga akibat hal ini.

iPhone produksi Apple memang merupakan produk unggulan perusahaan tersebut yang penjualannya paling tinggi. iPhone merupakan kontributor dari setengah penjualan Apple.

Rumor yang berkembang mengenai iPhone terbaru yaitu iPhone 5 yang akan memiliki layar yang lebih datar dan lebih besar diakui oleh para petinggi Apple sebagai alasan dari turunnya penjualan di kuartal kedua.

Persaingan dengan Samsung Makin Sengit

Meskipun alasan-alasan yang dikemukakan para petinggi Apple tersebut tampak cukup masuk akal, akan tetapi tidak dapat disangkal bahwa turunnya penjualan Apple juga disebabkan oleh terambilnya porsi pasar Apple oleh pesaing utamanya, Samsung.

Samsung saat ini merupakan perusahaan dengan penjualan smartphone terbesar di dunia. Tahun ini juga mungkin merupakan tahun kejayaan bagi Samsung setelah gugatan paten Apple terhadap produk Galaxy Tab Samsung tidak dikabulkan oleh pengadilan. Apple bahkan diwajibkan meminta maaf melalui media atas gugatannya tersebut.

Kejayaan Samsung diperkirakan masih akan berlanjut. Analis memperkirakan bahwa keuntungan dari divisi telepon genggam Samsung akan mengalami peningkatan dua kali lipat hingga mencapai 4.4 triliun won pada tahun ini. Pada kuartal kedua lalu penjualan produk smartphone Samsung diperkirakan mencapai 50 juta unit atau nyaris dua kali lipat penjualan iPhone Apple.

(Ika Akbarwati/IA/vbn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar