Halaman

Senin, 17 Juni 2013

Data Ekonomi AS Mixed, Minat Risiko Tidak Goyah

Monexnews -
Pasar saham global diperdagangkan menguat pada pembukaan sesi Wall Street, selain itu pelemahan Dollar AS disertai penurunan yield obligasi secara konsisten dari level tertinggi nya dalam 16 bulan terakhir yang sempat diraih beberapa hari lalu berhasil memperbaiki sentimen para investor.
Berkurangnya permintaan terhadap Dollar AS menunjukkan bahwa sentimen risk aversion sudah mereda, sehingga indeks saham Wall Street secara perlahan bangkit mendekati level opening. Artikel Jon Hilsenrath di Wall Street Journal yang membahas rencana Federal Reserve terkait kebijakan moneternya berhasil memperbaiki sentimen para investor.
Hilsenrath mengklaim bahwa meski The Fed mereduksi skala pembelian obligasinya namun tidak berarti bank sentral telah siap menaikkan suku bunga acuan. Alhasil, sebagian besar pelaku pasar menyadari hal tersebut karena Ben Bernanke sempat memberikan komentar yang serupa pada bulan sebelumnya.
Data ekonomi yang baru dirilis juga menunjukkan bahwa momentum ekonomi belum terlalu solid, sehingga penarikan stimulus pada fase ini oleh The Fed juga masih kecil kemungkinan. Produksi industri stagnan di bulan Mei setelah jatuh -0.4% di bulan sebelumnya. Sementara consumer confidence jatuh ke 82.7 dari sebelumnya 84.5, berkurangnya optimisme konsumen AS ini dinilai wajar namun harapan terhadap outlook ekonomi yang lebih cerah di masa mendatang masih menopang sentimen.
Tekanan inflasi juga dilaporkan naik tipis karena faktor musiman kenaikan biaya pangan dan energi sehingga mendongkrak kenaikan angka PPI ke 0.5% di bulan Mei. Sementara defisit neraca berjalan AS melebar dari -$102.3 milyar menjadi $106.1 milyar.
Melihat kedepan fokus para investor akan tertuju pada kenaikan bursa saham Wall Street, jika penguatan dapat berlanjut maka seharusnya pairing EURUSD, GBPUSD dan AUDUSD dapat pulih.
(Sap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar