VIVAnews - Paris Hilton sempat mengeluhkan tidak ada
terminal jet pribadi karena aktivitasnya harus digabungkan dengan
penerbangan reguler saat berkunjung ke Indonesia. Kini, keluhan itu
tidak perlu terjadi lagi, karena tidak lama lagi akan dibangun terminal
jet pribadi di Bandung, Jawa Barat.
Wahyudi Permana, CEO Bandung Jet Terminal, Rabu 26 Juni 2013 mengatakan, pembuatan terminal khusus jet pribadi ini dilakukan karena Indonesia belum memiliki operator ground handling yang khusus menangani pesawat jet carter atau Fixed Base Operator (FBO).
"Di Indonesia tercatat ada lebih dari 56 pesawat jet pribadi yang kebanyakan dimiliki pengusaha," katanya saat ditemui di Bandung.
Disampaikan Wahyudi, biasanya pesawat itu diparkir di Bandar Udara Halim Perdanakusumah dan untuk perawatan biasanya dibawa ke terminal jet yang berada di Singapura. "Itu salah satu alasan kita membangunnya di Indonesia," kata dia.
Kalangan jetset dunia yang mengeluh saat berkunjung di Indonesia karena tidak adanya terminal jet pribadi menjadi alasan lain. "Oleh karena itu kita buat dengan standar internasional, bahkan bisa dibilang lebih daripada terminal jet yang ada di Singapura," ucapnya.
Terminal jet di Indonesia harganya akan lebih murah 20 persen hingga 30 persen dibandingkan dengan terminal jet di Singapura. Dia menjamin fasilitasnya akan lebih unggul terutama dalam segi pelayanan.
"Kalau di Singapura, masih ikut dengan bandara pemerintah namun di Indonesia meskipun lokasinya berdekatan tapi berbeda. Selain itu, konsepnya 70 persen pelayanan kepada penumpang dan 30 persen kepada pesawat, ini lebih unggul dibanding yang berada di Singapura," katanya.
Rencananya, terminal jet ini akan dibangun untuk menampung 15 pesawat jet pribadi. Terminal ini akan dikenalkan kepada publik pada akhir September 2013. (Laporan: Iqbal Kukuh, Bandung | umi)
Wahyudi Permana, CEO Bandung Jet Terminal, Rabu 26 Juni 2013 mengatakan, pembuatan terminal khusus jet pribadi ini dilakukan karena Indonesia belum memiliki operator ground handling yang khusus menangani pesawat jet carter atau Fixed Base Operator (FBO).
"Di Indonesia tercatat ada lebih dari 56 pesawat jet pribadi yang kebanyakan dimiliki pengusaha," katanya saat ditemui di Bandung.
Disampaikan Wahyudi, biasanya pesawat itu diparkir di Bandar Udara Halim Perdanakusumah dan untuk perawatan biasanya dibawa ke terminal jet yang berada di Singapura. "Itu salah satu alasan kita membangunnya di Indonesia," kata dia.
Kalangan jetset dunia yang mengeluh saat berkunjung di Indonesia karena tidak adanya terminal jet pribadi menjadi alasan lain. "Oleh karena itu kita buat dengan standar internasional, bahkan bisa dibilang lebih daripada terminal jet yang ada di Singapura," ucapnya.
Terminal jet di Indonesia harganya akan lebih murah 20 persen hingga 30 persen dibandingkan dengan terminal jet di Singapura. Dia menjamin fasilitasnya akan lebih unggul terutama dalam segi pelayanan.
"Kalau di Singapura, masih ikut dengan bandara pemerintah namun di Indonesia meskipun lokasinya berdekatan tapi berbeda. Selain itu, konsepnya 70 persen pelayanan kepada penumpang dan 30 persen kepada pesawat, ini lebih unggul dibanding yang berada di Singapura," katanya.
Rencananya, terminal jet ini akan dibangun untuk menampung 15 pesawat jet pribadi. Terminal ini akan dikenalkan kepada publik pada akhir September 2013. (Laporan: Iqbal Kukuh, Bandung | umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar