Halaman

Selasa, 28 Desember 2010

Badai Salju di AS, Harga Minyak Kembali Merayap Naik

Singapura - Badai salju yang menerpa sebagian wilayah Amerika Serikat langsung berimbas ke pergerakan harga minyak mentah dunia. Harga minyak diprediksi akan terus meningkat karena badai akan meningkatkan permintaan minyak pemanas.

Pada perdagangan Selasa (28/12/2010) di Singapura, kontrak utama minyak light sweet pengiriman Februari naik 24 sen menjadi US$ 91,24 per barel. Minyak Brent pengiriman Februari juga naik 18 sen menjadi US$ 94,03 per barel.

Badai salju massal menerpa sebagian besar dataran timur AS hingga mencapai bagian Timur Kanada. Salju tebal dimana-mana mengganggu lalu lintas dan sejumlah penerbangan terpaksa dibatalkan.

"Mungkin akan ada cuaca yang lebih buruk di AS dan Kanada dan saya perkirakan harga minyak akan tetap kuat," ujar John Vauntrain, vice presiden Purvin and Gertz, konsultan energi di Singapura seperti dikutip dari AFP.

Analis mengatakan, cuaca dingin berarti meningkatnya minyak untuk pemanas.

"Ini bukan seberapa dingin, tapi seberapa lama dinginnya akan bertahan. Ini akan menjadi musim dingin yang panjang dan apa artinya itu adalah orang-orang akan membakar lebih banyak minyak," ujar Jason Feer, vice presideng Argus Media.

Kondisi cuaca dingin di AS itu sangat berpengaruh mengingat negara adikuasa itu merupakan konsumen terbesar minyak dan kawasan utara merupakan pasar minyak terbesar secara global. (qom/qom)
Nurul Qomariyah - detikFinance

Tidak ada komentar:

Posting Komentar