Halaman

Selasa, 14 Desember 2010

Pasar AS Lemah, Toyota Perkuat Pasar Thailand

VIVAnews - Toyota Motor Corp mengumumkan akan meningkatkan kapasitas produksi di Thailand hingga 20 persen pada pertengahan 2011. Ekspansi ini guna membantu mengatasi masalah penjualan di Amerika Serikat yang belum pulih juga sejak kasus recall tahun lalu.

Seperti yang dilaporkan Zacks Investment Research, Jumat 10 Desember 2010, pabrik Ban Pho, salah satu dari tiga fasilitas perakitan Toyota di Thailand, akan meningkatkan kapasitas produksinya dari 120 ribu menjadi 200 ribu unit per tahun.

Selain China, India, dan Jepang, negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Thailand mengalami lonjakan pertumbuhan di industri otomotif. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, penjualan mobil di enam negara Asia Tenggara meningkat 36 persen menjadi 1,8 juta unit.

Di Indonesia dan Thailand, Toyota adalah pemain terbesar dan penguasa pasar. Di Thailand, Toyota menguasai pasar melalui light truck lewat dominasi Toyota Hilux, serta kendaraan penumpang sedan Vios, Corolla Altis, dan Camry. Thailand juga menjadi basis produksi model-model hybrid yang akan dipasarkan di Asia Tenggara dan beberapa negara Asia Pasifik.

Di Indonesia Toyota dominan di segmen kendaraan penumpang lewat Toyota Avanza dan Toyota Kijang Innova. Toyota juga mengklaim mendapat kinerja positif di Filipina, Malaysia, Vietnam, dan negara-negara ASEAN lainnya.

Bulan lalu penjualan Toyota di Amerika Serikat anjlok 3 persen menjadi 129.317 kendaraan. Sementara itu, pangsa pasarnya turun menjadi 14,8 persen dari 17,9 persen pada November 2009.

Sejak September tahun lalu, Toyota telah menarik sekitar 11 juta kendaraan secara global melalui lebih dari 15 recall. Recall itu terkait dengan masalah-masalah seperti pedal gas yang rusak, karpet yang licin, dan sistem pengereman yang rusak.

Meski terkena reaksi recall, kinerja Toyota cukup menggembirakan. Pada kuartal kedua tahun fiskal 2011, Toyota mengalami peningkatan keuntungan hingga lima kali lipat. Toyota membukukan laba 115,5 miliar yen atau Rp12,5 triliun (31,47 yen per saham), meningkat dari sebelumnya 22,19 miliar yen atau sekitar Rp2,39 triliun (6,96 yen per saham) pada kuartal yang sama tahun fiskal sebelumnya.

"Peningkatan laba ini karena strategi pemasaran yang baik, dan efisiensi besar-besaran yang dilakukan Toyota," tulis laporan itu. (hs)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar