Halaman

Rabu, 22 Desember 2010

Kuasai Mayoritas Saham BCA, Grup Djarum Belum Lapor Resmi ke BI

Jakarta - Orang terkaya di Indonesia, R. Budi Hartono dan Michael Hartono, pemilik Grup Djarum kini resmi menguasai saham di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Namun, pasca penguasaan itu, Grup Djarum belum memberi keterangan secara resmi kepada BCA, sehingga BCA juga belum melapor secara resmi kepada Bank Indonesia (BI) akibat perubahan kepemilikan mayoritas. Laporan baru disampaikan secara informal.

Menurut salah satu sumber detikFinance di bank dengan nasabah terbanyak tersebut, laporan yang disampaikan ke BI diluncurkan oleh BCA secara informal, karena BCA sendiri belum mendapat surat resmi dari Grup Djarum sebagai pemilik saham mayoritas.

"Karena belum dapat surat resmi, maka (laporan) ke BI baru dengan SMS saja," kata sumber tersebut kepada detikFinance, Rabu (22/12/2010).

Seperti diberitakan sebelumnya, Grup Djarum menjadi penguasa saham mayoritas di BCA setelah membeli sahamnya senilai Rp 3,45 triliun.

Dana Rp 3,45 triliun itu setara untuk membeli 515 juta lembar saham BCA atau sekitar 3,09% di harga Rp 6.700 per lembar saham. Dengan adanya transaksi tersebut, maka Grup Djarum menguasai 50,24 saham di bank swasta tersebut.

"Pembelian saham itu dilakukan oleh dua anak usahanya, Tricipta Mandhala Gumilang dan Caturguwiratna Sumapala melalui Credit Suisse dari UBS Securities," ujar salah satu sumber yang mengetahui transaksi tersebut kepada detikFinance, Selasa (21/12/2010).

Dua anak usaha tersebut merupakan pemegang saham pengendali dari PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Sebelumnya, Grup Jarum juga sudah meraup dana sebanyak Rp 4,763 triliun dari penjualan saham TOWR.

Dana yang didapat setelah menjual saham TOWR itu ternyata digunakan untuk membeli sebagian saham di BCA. "Dengan adanya transaksi ini maka secara keseluruhan grup Djarum memiliki sekitar 50,24% berdasarkan outstanding shares BCA," bisik sumber tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Credit Suisse memfasilitasi transaksi tutup sendiri alias crossing saham BCA sebanyak 1,03 juta lot saham atau setara 515 juta lembar saham. Nilai transaksinya sebanyak Rp 3,45 triliun.

Pada perdagangan hari ini, saham BBCA dibuka di Rp 6.700 per lembar saham. Hingga pukul 10.20 waktu JATS, saham BBCA turun Rp 150 ke Rp 6.500 per lembar saham.

Sebelum transaksi ini, komposisi kepemilikan saham di BCA adalah Farindo Investment/Grup Djarum (47,15%), Anthony Salim (1,76%), Masyarakat (49,91%) dan Treasury Stock (1,18%). Belum diketahui, saham milik siapa yang dibeli oleh Farindo.

Sesuai dengan surat Bank Indonesia No. 12/21/DPB3/TPB3-7 tanggal 25 Februari 2010, pemegang saham pengendali FarIndo Investments (Mauritius) Ltd adalah Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono yang merupakan pemilik grup Djarum.
(ang/qom)

Angga Aliya - detikFinance

Tidak ada komentar:

Posting Komentar