Halaman

Senin, 20 Desember 2010

Kenapa Investor Asing Makin Minati Indonesia

VIVAnews - Komite Ekonomi Nasional memperkirakan investasi di Indonesia akan terus membaik pada 2011.

"Aktivitas dan aliran modal asing akan terus meningkat di Indonesia," ujar anggota Komite Ekonomi Nasional, Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Senin, 20 Desember 2010.

Menurut Yudhi, ada sejumlah alasan mengapa investor asing semakin tertarik menanamkan modal di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah kondisi perekonomian yang terus membaik, suku bunga rendah, pertumbuhan ekonomi yang meningkat, pasar yang besar, serta stabilitas sosial politik yang tinggi. Apalagi, peringkat utang Indonesia tampaknya semakin mendekati peringkat invesment grade.

"Indonesia hanya tinggal memperbaiki dan menyempurnakan infrastruktur. Jika sebelum akhir tahun depan infrastruktur sudah siap, maka Indonesia sudah siap masuk investment grade," kata Yudhi.

Dengan pertimbangan ini, dia optimistis investasi akan tumbuh 13,4 persen pada 2011. Ekspor Indonesia diperkirakan juga masih akan tumbuh signifikan mengingat perekonomian dunia yang diperkirakan akan tetap baik. "Ekspor akan tumbuh 13,0 persen."

Saat ini perekonomian Indonesia berada pada fase ekspansi dari siklus bisnisnya. Data historis menunjukkan biasanya ekonomi Indonesia dapat berekspansi setelah 7 tahun (rata-rata). Indonesia baru memasuki fase ekspansi lagi pada Maret 2009. "Jadi perekonomian Indonesia akan berada dalam fase ekspansi sampai 2016."

Dari sisi konsumsi, Yudhi menekankan belanja rumah tangga diperkirakan akan tetap kuat pada 2011. Belanja konsumen menyumbang sekitar 55-60 persen terhadap perekonomian Indonesia. Belanja rumah tangga diperkirakan akan tumbuh dengan laju 5 persen. Sementara itu belanja pemerintah akan tumbuh dengan laju 15,5 persen di tahun depan.

Didukung oleh investasi, konsumsi dan ekspor, Komite Ekonomi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 akan mencapai 6,4 persen dengan laju inflasi sekitar 6,0-6,5 persen. Dengan pertumbuhan tersebut, total output perekonomian Indonesia akan mencapai Rp7.726 triliun atau sekitar US$858,4 miliar. (umi)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar