(Vibiznews - Business) - Situs bisnis Forbes untuk hari ini (3/11) merilis 70 orang paling berpengaruh di dunia yang telah memberikan sumbangsih dalam bentuk pemikiran, inovasi dan penciptaan sebuah karya yang memiliki manfaat bagi banyak orang. Survey yang dilakukan tiap tahunnya ini secara rutin diumumkan dan untuk tahun ini list yang dilaporkan tidak berbeda jauh dengan list pada tahun lalu. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasannya dibawah ini berdasarkan list 10 besar orang paling berpengaruh.
Dominasi Para Pemimpin Negara Besar
Untuk urutan pertama sebagai orang paling berpengaruh ialah Presiden AS, Barrack Obama. Obama berhasil kembali menjadi orang paling berpengaruh di muka bumi. Pria berumur 50 tahun ini dinilai memiliki peran dalam melakukan kebijakan-kebijakan politik dan ekonomi yang strategis dalam setahun terakhir. dari segi ekonomi, peran Obama dinilai cukup sentral dalam menciptakan iklim ekonomi yang kondusif di AS dalam setahun terakhir. Prakarsa kebijakan bail out yang telah dilaksanakan telah sedikit demi sedikit memberikan manfaat terutama pada pertumbuhan ekonomi kuartalan yang semakin meningkat. Menurut Forbes, pendapata Obama dalam setahun terakhir mencapai 569 ribu dollar. Diperingkat kedua ditempati oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. Peran Putin dalam setahun terakhir terlihat pada stabilnya perekonomian Rusia dan tahannya ekonomi Rusia dari imbas pelemahan ekonomi beberapa negara di Eropa. Bahkan Rusia sendiri masih menjadi eksportir bahan pangan yang diminati oleh negara-negara Eropa.
Peringkat ketiga ditempati oleh Presiden China, Hu Jintao. Pria berumus 68 tahun ini membuktikan bahwa dirinya sanggup menjaga stabilitas ekonomi negaranya yang disebut-sebut sebagai calon negara industri baru dunia. Dari segi ekonomi, kebijakan-kebijakan strategis yang diciptakan oleh pemerintah China ialah dengan menjaga tingkat suku bunga sehingga dapat menciptakan pergerakan ekonomi yang menguntungkan meski dalam dua kuartal terakhir pergerakan ekonomi China sedikit melamban akibat imbas tekanan ekonomi di Eropa,
sedangkan pada kondisi dalam negeri sendiri China masih memiliki daya jual di sektor bisnis seperti properti dan infrastruktur. Bagi perekonomian dunia, China kini memiliki posisi yang penting sebagai indikator perekonomian dunia. Posisi keempat ditempati oleh kanselir Jerman, Angela Merkel. Nama besar Merkel semakin dipandang oleh dunia dan menjadi sebuah "pemimpin" negara-negara Eropa untuk saat ini bersama dengan Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy. Dalam beberapa bulan terakhir, Merkel cukup kewalahan dalam melakukan lobi-lobi guna mencairkan kebijakan bantuan ekonomi terhadap negara-negara Eropa yang sedang dilanda krisis seperti Yunani, Spanyol dan Italia.
Peringkat kelima ditempati oleh CEO Microsoft, Bill Gates. Gates dalam beberapa survey terakhir berhasil membuktikan bahwa selain para pemimpin negara, dirinya pun dapat memberikan sumbangsih bagi dunia melalui inovasi-inovasi di bidang teknologi. Selain itu, sebagai salah satu orang terkaya dunia, Gates juga mengabdikan dirinya ke bidang sosial dimana dirinya terus memajukan Bill and Melinda Gates Foundation yang secara rutin memberikan bantuan pendidikan dan kesehatan bagi penduduk di negara-negara yang sedang mengalami krisis pangan. nama berikutnya yaitu Raja Abdullah bin Abdul Aziz al Saud dari Arab Saudi. Nama besar Raja Abdullah tidak perlu ditanyakan lagi di wilayah Timur Tengah. Ia masih menjadi pemimpin bagi negara yang sekaligus produsen minyak mentah terbesar dunia. Arab Saudi kinipun menjadi incaran bagi investor dunia yang ingin mengembangkan bisnis di sektor properti.
Urutan ke tujuh ditempati oleh Paus Benedict XVI. Pemimpin umat Katolik se dunia ini dinilai menjadi simbol kedamaian dunia. Selain itu, Paus Benedict juga turut memberikan masukan dan pendapatnya bagi perkembangan dunia saat ini seperti beberapa waktu lalu ia menyatakan bahwa pemulihan ekonomi Eropa agar dipercepat agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Eropa. Selanjutnya diisi oleh Gubernur Fed, Ben Bernanke. Sebagai pengambil keputusan di bidang moneter AS, namanya patut dinyatakan memberikan pengaruh bagi perekonomian negara tersebut. Kebijakan bail out ekonomi yang merupakan kerjasama dengan pemerintah AS menjadi salah satu keputusan strategisnya. Kembali menguatnya pergerakan dollar dan membaiknya pertumbuhan ekonomi AS memperlihatkan bahwa Fed telah menjalankan tugasnya dalam memperbaikin kinerja ekonomi paska krisis tahun 2008.
Di posisi 9 ditempati oleh anak muda berumur 27 tahun bernama Mark Zuckerberg. Namanya semakin berkibar akibat dampak kesuksesan dari situs sosial media, facebook yang hingga kini telah mencapai 800 juta orang member di seluruh dunia. Ia pun kini menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di seluruh dunia untuk dapat menciptakan invasi di bidang teknologi. Berdasarkan laporan Forbes, kekayaannya kini disinyalir mencapai 17,5 miliar dollar atau nomor 14 terkaya di AS. Peringkat 10 ditempati oleh David Cameron, Perdana Menteri Inggris. Sejak terpilih sebagai PM, namanya dinilai cukup kontroversial terutama menyangkut kebijakan-kebijakan politik dan ekonomi. Sikap kerasnya terhadap kebijakan ekonomi membawa 2 dampak sisi mata uang. Stabilnya perekonomian Inggris ditengah ancaman krisis ekonomi Eropa rupanya akibat dari minimnya interaksi Inggris terhadap Eropa. Meski membawa dampak positif bagi ekonomi dalam negeri, sikap eksklusifitas tersebut justru memberikan sentimen negatif bagi negara-negara di Eropa.
Dominasi Para Pemimpin Negara Besar
Untuk urutan pertama sebagai orang paling berpengaruh ialah Presiden AS, Barrack Obama. Obama berhasil kembali menjadi orang paling berpengaruh di muka bumi. Pria berumur 50 tahun ini dinilai memiliki peran dalam melakukan kebijakan-kebijakan politik dan ekonomi yang strategis dalam setahun terakhir. dari segi ekonomi, peran Obama dinilai cukup sentral dalam menciptakan iklim ekonomi yang kondusif di AS dalam setahun terakhir. Prakarsa kebijakan bail out yang telah dilaksanakan telah sedikit demi sedikit memberikan manfaat terutama pada pertumbuhan ekonomi kuartalan yang semakin meningkat. Menurut Forbes, pendapata Obama dalam setahun terakhir mencapai 569 ribu dollar. Diperingkat kedua ditempati oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. Peran Putin dalam setahun terakhir terlihat pada stabilnya perekonomian Rusia dan tahannya ekonomi Rusia dari imbas pelemahan ekonomi beberapa negara di Eropa. Bahkan Rusia sendiri masih menjadi eksportir bahan pangan yang diminati oleh negara-negara Eropa.Peringkat ketiga ditempati oleh Presiden China, Hu Jintao. Pria berumus 68 tahun ini membuktikan bahwa dirinya sanggup menjaga stabilitas ekonomi negaranya yang disebut-sebut sebagai calon negara industri baru dunia. Dari segi ekonomi, kebijakan-kebijakan strategis yang diciptakan oleh pemerintah China ialah dengan menjaga tingkat suku bunga sehingga dapat menciptakan pergerakan ekonomi yang menguntungkan meski dalam dua kuartal terakhir pergerakan ekonomi China sedikit melamban akibat imbas tekanan ekonomi di Eropa,
sedangkan pada kondisi dalam negeri sendiri China masih memiliki daya jual di sektor bisnis seperti properti dan infrastruktur. Bagi perekonomian dunia, China kini memiliki posisi yang penting sebagai indikator perekonomian dunia. Posisi keempat ditempati oleh kanselir Jerman, Angela Merkel. Nama besar Merkel semakin dipandang oleh dunia dan menjadi sebuah "pemimpin" negara-negara Eropa untuk saat ini bersama dengan Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy. Dalam beberapa bulan terakhir, Merkel cukup kewalahan dalam melakukan lobi-lobi guna mencairkan kebijakan bantuan ekonomi terhadap negara-negara Eropa yang sedang dilanda krisis seperti Yunani, Spanyol dan Italia.Peringkat kelima ditempati oleh CEO Microsoft, Bill Gates. Gates dalam beberapa survey terakhir berhasil membuktikan bahwa selain para pemimpin negara, dirinya pun dapat memberikan sumbangsih bagi dunia melalui inovasi-inovasi di bidang teknologi. Selain itu, sebagai salah satu orang terkaya dunia, Gates juga mengabdikan dirinya ke bidang sosial dimana dirinya terus memajukan Bill and Melinda Gates Foundation yang secara rutin memberikan bantuan pendidikan dan kesehatan bagi penduduk di negara-negara yang sedang mengalami krisis pangan. nama berikutnya yaitu Raja Abdullah bin Abdul Aziz al Saud dari Arab Saudi. Nama besar Raja Abdullah tidak perlu ditanyakan lagi di wilayah Timur Tengah. Ia masih menjadi pemimpin bagi negara yang sekaligus produsen minyak mentah terbesar dunia. Arab Saudi kinipun menjadi incaran bagi investor dunia yang ingin mengembangkan bisnis di sektor properti.
Urutan ke tujuh ditempati oleh Paus Benedict XVI. Pemimpin umat Katolik se dunia ini dinilai menjadi simbol kedamaian dunia. Selain itu, Paus Benedict juga turut memberikan masukan dan pendapatnya bagi perkembangan dunia saat ini seperti beberapa waktu lalu ia menyatakan bahwa pemulihan ekonomi Eropa agar dipercepat agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Eropa. Selanjutnya diisi oleh Gubernur Fed, Ben Bernanke. Sebagai pengambil keputusan di bidang moneter AS, namanya patut dinyatakan memberikan pengaruh bagi perekonomian negara tersebut. Kebijakan bail out ekonomi yang merupakan kerjasama dengan pemerintah AS menjadi salah satu keputusan strategisnya. Kembali menguatnya pergerakan dollar dan membaiknya pertumbuhan ekonomi AS memperlihatkan bahwa Fed telah menjalankan tugasnya dalam memperbaikin kinerja ekonomi paska krisis tahun 2008.
Di posisi 9 ditempati oleh anak muda berumur 27 tahun bernama Mark Zuckerberg. Namanya semakin berkibar akibat dampak kesuksesan dari situs sosial media, facebook yang hingga kini telah mencapai 800 juta orang member di seluruh dunia. Ia pun kini menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di seluruh dunia untuk dapat menciptakan invasi di bidang teknologi. Berdasarkan laporan Forbes, kekayaannya kini disinyalir mencapai 17,5 miliar dollar atau nomor 14 terkaya di AS. Peringkat 10 ditempati oleh David Cameron, Perdana Menteri Inggris. Sejak terpilih sebagai PM, namanya dinilai cukup kontroversial terutama menyangkut kebijakan-kebijakan politik dan ekonomi. Sikap kerasnya terhadap kebijakan ekonomi membawa 2 dampak sisi mata uang. Stabilnya perekonomian Inggris ditengah ancaman krisis ekonomi Eropa rupanya akibat dari minimnya interaksi Inggris terhadap Eropa. Meski membawa dampak positif bagi ekonomi dalam negeri, sikap eksklusifitas tersebut justru memberikan sentimen negatif bagi negara-negara di Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar