Liputan6.com, Jakarta: Arkeolog menemukan dua arca
berusia 9.500 tahun di situs penggalian Tel Moza tak jauh dari
Jerusalem, demikian menurut Isreali Antiquities Authority (IAA).
Salah satu arca Neolitikum yang ditemukan di situs Tel Moza itu berupa arca batu kapur mirip biri-biri jantan dengan pahatan berbentuk tanduk spiral. Arca lainnya yang terbuat dari dolomit bentuknya lebih abstrak, seperti sapi liar.
Menurut IAA, kedua patung itu memiliki panjang sekitar 15 sentimeter dan para arkeolog yakin kedua arca itu merupakan objek pemujaan bagi orang-orang yang membuatnya, Kamis (30/8).
Namun, arkeolog lain, yang juga penggali, Anna Eirikh berpendapat lain. Menurut dia, artefak itu mungkin berhubungan dengan proses penjinakan binatang.
Arca itu ditemukan dekat bekas bangunan bundar kuno yang berasal dari zaman transisi manusia dari berburu ke kehidupan bertani dan membangun tempat tinggal tetap.
"Rupanya benda ini digunakan sebagai arca keberuntungan saat berburu dan mungkin merupakan obyek utama pada upcara tradisional yang digelar para pemburu sebelum mencari buruan," kata salah satu penggali situs Hamoudi Khalaily dalam sebuah pernyataan yang dikutip laman LiveScience.(ANT/JES/MEL)
Salah satu arca Neolitikum yang ditemukan di situs Tel Moza itu berupa arca batu kapur mirip biri-biri jantan dengan pahatan berbentuk tanduk spiral. Arca lainnya yang terbuat dari dolomit bentuknya lebih abstrak, seperti sapi liar.
Menurut IAA, kedua patung itu memiliki panjang sekitar 15 sentimeter dan para arkeolog yakin kedua arca itu merupakan objek pemujaan bagi orang-orang yang membuatnya, Kamis (30/8).
Namun, arkeolog lain, yang juga penggali, Anna Eirikh berpendapat lain. Menurut dia, artefak itu mungkin berhubungan dengan proses penjinakan binatang.
Arca itu ditemukan dekat bekas bangunan bundar kuno yang berasal dari zaman transisi manusia dari berburu ke kehidupan bertani dan membangun tempat tinggal tetap.
"Rupanya benda ini digunakan sebagai arca keberuntungan saat berburu dan mungkin merupakan obyek utama pada upcara tradisional yang digelar para pemburu sebelum mencari buruan," kata salah satu penggali situs Hamoudi Khalaily dalam sebuah pernyataan yang dikutip laman LiveScience.(ANT/JES/MEL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar