Sepang, Bandung Media -
Tim
Shell Eco-Marathon (SEM) dari Indonesia dari Institut Teknologi Bandung
(ITB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dan Universitas
Indonesia (UI) meraih penghargaan di kategori UrbanConcept untuk jenis
bahan bakar baterai litium, bensin, dan biodiesel.
Tim Cikal dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mobil bernama Cakrasvarna meraih juara pertama sekaligus jarak tempuh terjauh yakni 196,3 kilometer untuk 1 liter bahan bakar bensin.
Tim Cikal dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mobil bernama Cakrasvarna meraih juara pertama sekaligus jarak tempuh terjauh yakni 196,3 kilometer untuk 1 liter bahan bakar bensin.
Hasil dari kompetisi internasional Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2012 yang berlangsung sejak 4 Juli lalu ini diumumkan, Sabtu (7 Juli 2012) malam, di sirkuit internasional Sepang, Malaysia.
Adapun untuk Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya mampu
meraih 166,9 kilometer per liter biodiesel, ITB dengan perolehan 149,1
kilometer per liter biodiesel, dan Universitas Indonesia (UI) 152,3
kilometer per liter bensin.
Pada ajang Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2012 ini, Indonesia diwakili
18 tim dari 9 perguruan tinggi yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), UI,
ITB, Universitas Sumatera Utara, ITS, Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI), Politeknik Negeri Pontianak, Politeknik Negeri Bandung, dan
Politeknik Negeri Jakarta.
Tim dari Indonesia mengikuti 3 kategori yakni Prototipe, UrbanConcept, dan E-Mobility (baterai litium).
Hasil akhir menunjukkan Indonesia unggul di UrbanConcept dan
E-Mobility untuk bahan bakar bensin, biodiesel, dan baterai litium.
Kategori UrbanConcept sendiri merupakan desain kendaraan konvensional
roda empat yang hemat bahan bakar sesuai dengan kebutuhan pengemudi
saat ini. Adapun E-Mobility adalah mobil listrik bertenaga baterai
litium.
Direktur Teknik SEM Asia mengatakan, secara umum tahun ini para
peserta lebih siap. Ada 109 dari 119 tim yang mobilnya lolos inspeksi
teknis.
“Mengagumkan melihat semangat dan kerja keras mahasiswa membangun
kendaraan-kendaraan ini. Kreativitas para peneliti dan teknisi muda dan
bisa jadi inspirasi kita,” kata Simon Henry, Chief Financial Officer di
Royal Dutch Shell plc.
Rekor mobil kategori prototipe paling hemat dengan jarak tempuh
terjauh diraih tim Thailand dari Dhurakij Pubdit University dengan 2.903
kilometer per liter bahan bakar etanol (jarak dari Kuala Lumpur ke
Hanoi). Angka ini melampaui rekor mereka sendiri tahun lalu yakni
2.213,4 kilometer per liter.
“Perolehan ini melebihi harapan kami. Ada beberapa modifikasi tahun
ini seperti mesin baru, ban, bantalan roda (bearings), menaikkan rasio
air dan bahan bakar, serta strategi cara berkendara yang baru,” kata
Narongdech, penasihat tim Dhurakij Pubdit University Thailand.
Ajang yang diselenggarakan untuk ketiga kalinya di Asia ini menantang
anak-anak muda merancang dan membangun kendaraan inovatif masa depan
yang hemat bahan bakar dan konservasi energi.
Chief Executive Performance Management and Delivery Unit Malaysia
(Pemandu) Sri Idris Jala mengatakan, jika mau menciptakan masa depan,
generasi baru harus maju.
Kendaraan yang sederhana dan ringan bisa menghemat energi. “Tidak
perlu membuat mobil dari bahan atau material yang berat sehingga boros
energi,” kata Idris. [kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar