Halaman

Jumat, 23 Desember 2011

Dengan Status “Investment Grade”, Indonesia Siap Sambut 2012

(Vibiznews - Business) - Menyambut tahun 2012 ini Indonesia dihadiahi status “investment grade” oleh lembaga pemeringkat rating global Fitch. Hadiah ini akan menjadi hadiah yang sangat luar biasa menyambut tahun baru karena di tahun 2012 mendatang Indonesia akan merasakan dampak dari status “investment grade” yang diberikan oleh Fitch tersebut (22/12).

Pemberian status “investment grade” akan membuat arus modal masuk ke dalam negeri menjadi makin besar mengingat kondisi ekonomi di AS dan Eropa yang kurang baik akan membuat para investor mengalihkan dananya ke Negara yang memiliki ekonomi solid.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meyakini dana asing masuk ke dalam negeri (capital inflow) pada 2012 akan lebih deras dibandingkan tahun ini seiring dengan naiknya peringkat Indonesia dalam kategori negara layak investasi (investment grade).

Tahun ini BEI mencatat dana asing yang masuk ke pasar modal melalui pasar sekunder sebesar 22,7 triliun atau tumbuh sekitar 8,61 persen dibanding 2010.

Kesempatan Luar Biasa Bagi Indonesia

Pengamat Rhenald Kasali menilai bahwa status “investment grade” yang diperoleh Indonesia akan membuka kesempatan pengembangan bisnis yang luar biasa di dalam negeri. Ia bahkan merasa khawatir bahwa dengan derasnya investasi yang masuk ke dalam negeri, tenaga kerja yang dibutuhkan tidak akan dapat sepenuhnya dipenuhi.

"Jika kondisi tersebut tidak bisa diantisipasi sejak dini oleh pemerintah, kami khawatir jumlah buruh di Indonesia semakin berkurang akibat banyaknya lapangan kerja dibandingkan sumber daya manusianya," kata pengamat Rhenald Kasali.

Hal tersebut tentunya sangat bertolak belakang dengan kondisi yang ada di AS dan Eropa di mana pengangguran mengalami kenaikan tajam. Dengan maraknya investasi yang masuk ke dalam negeri maka tenaga kerja akan terserap sehingga kemungkinan besar tingkat pengangguran di Indonesia akan mengalami penurunan.

Dampak Status Investment Grade Akan Mulai Terlihat Tahun Depan

Meskipun demikian memang dampak dari pemberian status “investment grade ini tidak akan langsung terlihat. Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution menyatakan dampak peningkatan peringkat Indonesia menjadi layak investasi tidak akan langsung terlihat karena investor tidak akan buru-buru menanamkan modalnya di Indonesia.

Menurut Darmin, hal tersebut karena situasi perekonomian global saat ini tidak dapat diprediksi sehingga dalam jangka pendek kemungkinan peringkat layak investasi tersebut berdampak positif sangat kecil.

Namun Darmin juga percaya bahwa investor dipastikan akan masuk ke Indonesia dan ini merupakan kesempatan agar modal yang masuk tersebut dapat dimanfaatkan untuk investasi jangka panjang.

Peningkatan rating tersebut juga berdampak positif bagi sektor perbankan nasional karena peringkat beberapa bank juga terdorong naik.

Sebelumnya lembaga pemeringkat Fitch menaikkan "sovereign credit rating" dari BB+ menjadi BBB- yang menunjukkan Indonesia telah pantas mencapai tingkat layak investasi (investment grade).

Dalam laporannya, Fitch menekankan bahwa peringkat ini mencerminkan disiplin fiskal yang berkesinambungan, pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkualitas serta rasio utang publik yang rendah dan cenderung menurun.

Peringkat layak investasi tersebut juga memperlihatkan Indonesia memiliki likuiditas eksternal yang kuat dan memiliki kerangka kebijakan makro yang berhati-hati.

(Ika Akbarwati/IA/vbn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar