Halaman

Senin, 06 Februari 2012

China Kian Gencar Rayu Investor Luar

INILAH.COM, Bejing - Pertumbuhan ekonomi China yang mulai melambat pada 2012 dan diperkirakan “hanya” mencapai 8,6 persen serta cadangan devisa yang mulai menurun, menyebabkan pemerintah semakin waspada. Apalagi krisis finansial di Eropa dan kondisi Amerika Serikat yang belum pulih, tetap bisa memicu resesi dunia.

China dengan sigap memutar haluan, melalui penerapan kebijakan membuka pintu gerbang selebar-lebarnya bagi dunia luar untuk memikat banyak perusahaan asing agar semakin mau berpartisipasi dalam kompetisi membangun negara itu.

Wakil Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan kebijakan membuka pintu gerbang China tersebut pada akhir pekan kemarin di Beijing, seperti diberitakan Xinhua. China, menurut Li, akan lebih proaktif seperti menjemput bola dalam “membuka pintu gerbang” itu, dan membolehkan pasar lebih berperan dalam ekonomi. Li dengan jelas mengungkapkan bahwa reformasi ekonomi China baru memasuki zona kritis ketika “tak ada kemajuan berarti kemunduran”.

Tahun ini untuk pertama kali pertumbuhan ekonomi China yang dalam beberapa dasawarsa tumbuh double digit kini turun single digit. “Perusahaan-perusahaan finansial atau yang lain, mesti mencari kesempatan dan berpartisipasi dalam kompetisi yang adil pada saat membuka pintu gerbang ini,” ujar Li, sembari menambahkan kesempatan itu berlaku sama bagi perusahaan asing maupun domestik.

Para analis mengatakan, China dapat lebih lebar membuka gerbangnya pada trisula ekonominya yakni perdagangan, investasi dan financial. “Saat ini dasar pembangunan strategis China hanya bertumpu pada memperluas demand domestik, untuk mempercepat industrialisasi dan urbanisasi,” ujar Li lagi.

“China akan terus berupaya membuka kesempatan pada perusahaan-perusahaan domestik merambah ke seberang lautan,” ujar Wan Haifeng, direktur ekonomi internasional di International Economic Research, sebuah think thank di bawah Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional, seperti Bappenas di Indonesia, yang sangat menentukan arah kebijakan pembangunan China.

Politik buka pintu ini merupakan warisan Deng Xiaoping yang dikumandangkan di China pada 1978. Ketika itulah China membuka diri terhadap dunia luar. Deng menganggap perlu membuka pintu untuk menerima perusahaan asing dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi. Bagi Deng, ekonomi China harus tumbuh cepat dalam dua dasawarsa (20 tahun) sejak 1978 itu.

Ia menganggap menjadi kaya karena bekerja keras bukanlah dosa, tapi kenikmatan. Tapi kekayaan itu jangan sampai hanya membuat si kaya menjadi semakin kaya, sedang si miskin tetap papa. [Bersambung/mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar