Halaman

Selasa, 28 Februari 2012

Rupiah menguat menguat 25 poin

Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bergerak menguat 25 poin seiring dengan perkiraan intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar keuangan, Selasa pagi.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Selasa pagi bergerak menguat 25 poin ke posisi Rp9.135 dibanding sebelumnya Rp9.160 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah menguat, penguatan itu diperkirakan intervensi BI yang masuk ke pasar dikarenakan rupiah sudah tertekan cukup dalam," kata pengamat pasar uang Rully Nova, di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan, tertekannya rupiah terhadap dolar AS hingga ke kisaran Rp9.100 mendorong BI masuk ke pasar keuangan agar tidak tertekan lebih dalam lagi.

"Terpuruknya rupiah dipicu sentimen dalam negeri terkait dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM)," ujar dia.

Kebijakkan itu, lanjut dia, memicu investor melakukan `redemption` di pasar keuangan dalam negeri. Ini membuat pelaku pasar tidak tertarik memegang rupiah.

"Kondisi itu membuat pelaku pasar cenderung mengambil posisi jaga terhadap portofolionya untuk memelihara likuiditas dan melepas rupiah," ucap dia.

Analis pasar uang Lana Soelistianingsih menambahkan, tampaknya BI masuk kepasar dikarenkan nilai tukar dalam negeri mendekati batas psikologis yang mudah tertekan keatas.

"Intervensi ini membuat mata uang domestik berpeluang menguat menuju kisaran antara Rp9.080 - Rp9.120 per dolar AS," kata dia.

Ia menambahkan, sementara itu rencana kenaikan harga BBM tampaknya tidak akan mundur dari 1 April mendatang. Dengan kenaikkan itu, inflasi berpotensi melesat diatas asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 yaitu 5,3 persen.

"Namun demikian pemerintah merasa yakin dapat mengelola inflasi tidak jauh dari target asumsi itu," katanya.

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar