Halaman

Rabu, 22 Februari 2012

Khawatir Tiga Hal, Bursa Saham Asia Melemah

VIVAnews - Persetujuan pemberian dana talangan (bailout) tahap kedua untuk Yunani sebesar 130 miliar euro terbukti belum mampu mengangkat indeks bursa saham Asia. Investor justru khawatir dengan restrukturisasi utang Yunani, kerapuhan negara-negara Eropa, dan kenaikan harga minyak mentah dunia.

Seperti dikutip dari laman Reuters.com, Rabu, 22 Februari 2012, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen. Namun, sepanjang tahun ini, indeks bursa Asia telah naik 14 persen atau yang terbaik di dunia.

"Pasar kehilangan arah hari ini, dan akan berakhir seperti level saat ini akibat investor yang melakukan aksi ambil untung," kata Analis Teknikal Senior dari Mizuho Securities, Yutaka Miura.

Dari Hong Kong, perdagangan saham dibuka lebih rendah seiring pengumuman survei aktivitas industri China yang akan diumumkan hari ini.

Indeks Hang Seng dibuka melemah 0,65 persen ke level 21.339,02. Sementara itu, China Enterprises Index di China daratan diperkirakan dibuka menguat 0,73 persen ke level 11.603,96.

Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini hingga pukul 10.28 WIB terus melemah hingga 7,22 poin (0,18 persen) ke level 3.995,52. IHSG kemarin ditutup menguat 22,69 poin (0,57 persen) menjadi 4.002,951.

Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks bursa saham Eropa jatuh setelah investor mengambil untung dari kenaikan harga. Sementara itu, indeks Dow Jones di bursa saham AS yang sempat mencetak rekor sepanjang empat tahun terakhir di level 13.000, masih mampu ditutup menguat. (art)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar