Halaman

Jumat, 19 April 2013

Apple Kalah dari Exxon Sebagai Perusahaan Paling Bernilai

Liputan6.com, Jakarta : Apple pernah menduduki predikat sebagai perusahaan paling bernilai di dunia. Tapi posisi Apple kemudian digeser Exxon sejak tahun lalu. Bahkan Exxon kembali mengungguli Apple sebagai perusahaan paling bernilai tahun ini.

Harga saham Apple Inc yang terus merosot membuat nilai aset perusahaan itu juga menurun. Dikutip Liputan6.com dari Huffington Post, Jumat (16/4/2013), harga saham produsen perangkat iOS itu merosot di bawah US$ 400 per lembar.

Nilai ini didapat setelah penurunan saham Apple yang mencapai 5 persen. Harga saham terbaru Apple ini merupakan pertama kalinya sejak Desember 2011.

Di lain pihak, perusahaan minyak asal Negeri Paman Sam, Exxon terus meningkat. Nilai lembar saham yang dimiliki oleh Exxon tercatat US$ 86,08 setelah mengalami penurunan 0,6 persen.

Berdasarkan penutupan di bursa saham Amerika Serikat kemarin, nilai kapitalisasi pasar Exxon mencapai US$ 385 miliar atau sekitar Rp 3,7 triliun. Sedangkan Apple bernilai US$ 378 milyar atau setara dengan Rp 3,67 triliun.

Exxon dan Apple memang bersaing ketat meraih predikat perusahaan paling bernilai di dunia. Exxon pernah menduduki posisi ini, tapi direbut Apple sejak 2006 saat dipimpin Steve Jobs. Tapi Exxon berhasil merebut kembali gelar bergengsi itu dari Apple.

Ada spekulasi di kalangan pengamat, penurunan harga saham Apple itu dikarenakan oleh hilangnya kepercayaan pasar pada kemampuan menciptakan inovasi dari perusahaan itu. Sebagian lagi beranggapan bahwa nilai eksplorasi sumber daya alam yang dilakukan Exxon kembali lebih berharga daripada hasil pengembangan teknologi seperti yang dilakukan Apple.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar