Halaman

Jumat, 13 Agustus 2010

CEO General Motor Mengundurkan Diri

Liputan6.com, New York: CEO General Motors (GM) Ed Whitacre akan mengundurkan diri mulai 1 September mendatang. Mundurnya Whitacre ini cukup mengejutkan meski ia menyatakan sudah mempersiapkan pengunduran diri itu sebelumnya. Beratnya beban dan tanggungjawab yang dia pikul dalam 2 tahun terakhir, tampaknya menjadi alasan. "Upaya regenerasi dan kelanjutan proses pemulihan kondisi perusahaan membutuhkan orang-orang baru yang masih segar untuk melanjutkan perjalanan bisnis perusahaan."

Selama dipimpin oleh Whitacre, GM menunjukan performanya sebagai perusahaan besar AS yang mengalami pemulihan, setelah terhantam krisis dan sempat terancam bangkrut di awal tahun 2009 yang lalu karena terjebak pada kerugian perusahaan yang mencapai 13 miliar dollar AS. Berkat kepemimpinannya, GM mampu memperbaiki pondasi pemulihan kondisi finansial dan menaikkan angka penjualan.

Sebelumnya, pascapengambilalihan mayoritas saham sebanyak 61% oleh pemerintah, dan diinjeksi bailout sebesar 43 miliar dollar AS, perusahaan otomotif ini dikhawatirkan akan sulit mengalami fase kenaikan performa dalam jangka pendek.

Namun Whitacre mampu menghapus keraguan itu. Profit perusahaan selama kuartal kedua yang lalu, dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 1,3 miliar dollar AS. Laporan tersebut menjadi sebuah bahan pembicaraan yang positif karena perkembangan bisnis GM yang progresif.

Salah satu strategi bisnis yang dijalankan adalah dengan memperluas dan meningkatkan volume penjualan di beberapa negara Asia, terutama China. Dalam setahun, produk GM yaitu Chevrolet Equinox dan Buick Enclave sukses laris manis di China. Belum lagi mobil-mobil keluaran terbaru seperti Chevy Crize dan Volt yang merupakan mobil berbahan bakar listrik.

Tampuk kepemimpinan sebagai CEO GM selanjutnya akan dipegang oleh Daniel Akerson yang berumur 61 tahun. Sebelumnya, Akerson merupakan Direktur bidang eletrik GM. Menurut rencana, Akerson akan menjabat sebagai CEO selama 18 bulan mulai awal bulan September mendatang.

Akerson dikenal sebagai ahli di bidang elektronika dan telekomunikasi. Sebelum menjabat Direktur Elektrik GM, ia sempat menjadi salah satu direktur perusahaan-perusahaan telekomunikasi terkemuka yaitu MCI dan Nextel. Secara tidak langsung, keberhasilan GM keluar dari krisis memang juga tidak terlepas dari kiprah Akerson. Maka dari itu, hubungan antara Akerson dan Whitacre dinilai masih baik menjelang pergantian posisi.

Menurut Bob Lutz, mantan wakil CEO yang juga akan mengundurkan diri bersamaan dengan Whitacre, Akerson adalah sosok yang tangguh dan memiliki jiwa untuk terus belajar dari segalam macam situasi. Dan pastinya sudah banyak pihak yang menantikan kiprah sang CEO baru tersebut di awal bulan depan. Mengingat tantangan industri otomotif AS masih cukup terjal dan membutuhkan kerja keras dalam menjaga kestabilan proses recovery.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar