Halaman

Selasa, 10 Agustus 2010

Usia Bukan Halangan Buat Konglomerat

(Vibiznews – Business) – Usia tua tidak menjadi penghalang untuk tetap berkarya. Meskipun memiliki berbagai keterbatasan dari segi fisik dan kesehatan, akan tetapi para taipan ini telah membuktikan bahwa dengan bekaln kebijaksanaan dan pengalaman, mereka masih bisa tetap menunjukkan tajinya di jagad bisnis. Para konglomerat ini telah melamapaui tahun-tahun keemasannya, akan tetapi mereka masih terus berkarya. Dalam edisi business news kali ini Anda juga dapat membaca para konglomerat senior Indonesia yang masih berkarya (10/08).

Di Indonesia mungkin cukup sulit menemukan orang berusia lanjut di atas 90 tahun, apalagi yang tetap berkarya di bidangnya. Akan tetapi di dunia ternyata masih banyak konglomerat yang masih aktif berbisnis di usia mereka yang sudah kepala 9. Dalam daftar konglomerat dunia yang disusun Forbes ada 17 orang konglomerat yang berusia di atas 90 tahun.

Karl Hans Albrecht adalah seorang pengusaha Jerman yang mendirikan supermarket berantai Aldi Sud. Supermarket ini merupakan supermarket grocer ternama di Jerman dan Eropa. Bersama saudaranya Theo Albrecht, pria yang lahir tahun 1920 dan saat ini berusia 90 tahun ini masih memiliki dan mengontrol setengah dari perusahaan tersebut. Aldi Sud memiliki 1000 toko di AS yang beroperasi di 29 negara bagian. Rangkaian supermarket ini diestimasi menghasilkan penjualan sebesar 37 miliar dolar. Aldi Sud dikabarkan berencana untuk membuka toko cabang di New York tahun 2010 ini.



Anne Cox Chambers lahir pada tanggal 1 Desember 1919. Ia adalah konglomerat di bidang media yang merupakan pemilik utama jaringan Cox Enterprise, sebuah jaringan media yang termasuk surat kabar, televise, radio, televisi kabel dan bisnis lain. Wanita yang memiliki harta kekayaan senilai 10 miliar dolar ini merupakan pewaris Cox Enterprise dari ayahnya, James M. Cox, yang pernah menjadi calon Presiden dari Partai Demokrat pada tahun 1920. Selama 33 tahun ia menjadi pemilik kerjaan bisnis ini bersama saudara perempuannya Barbara Cox Anthony, yang meninggal dunia pada tahun 2007 lalu. Tercatat bahwa Anne Cox Chambers merupakan salah satu pendukung kampanye Barack Obama di tahun 2008 lalu.


Sulaiman Al Rajhi lahir pad tahun 1920 di Nejd, Arab Saudi. Bersama dengan saudaranya Saleh, ia mulai bisnis mereka dengan menukarkan mata uang bagi orang-orang yang beribadah haji. Bermula dari bisnis tesebut akhirnya pada tahun 1983 dua bersaudara ini berhasil membuka bank syariah pertama di Arab. Bank ini mengadopsi kaidah-kaidah syariah yang salah satunya adalah tidak menerapkan sistem bunga (riba) yang dilarang dalam Islam. Keluarga Al Rajhi hingga saat ini merupakan pemegang saham utama di Bank Al Rajhi, meskipun bisnis mereka berkembang pesat ke bidang-bidang lain seperti pertanian, baja, dan sektor industry lain. Kekayaan Al Rjahi diestimasi mencapai 6.5 miliar dolar.


Para Konglomerat Senior Indonesia
Eka Tjipta Widjaja (87 tahun) adalah pendiri Grup Sinar Mas, grup yang salah satu bisnisnya terkenal di bidang kelapa sawit (CPO). Eka masuk dalam 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes tahun 2007. Dia juga menjadi presiden komisaris dari bank BII (Bank Internasional Indonesia). Gup Sinar Mas juga merupakan pemilik dari perusahaan Asian Pulp and Paper yang berkedudukan di Singapura.



Ir. Ciputra (lahir di Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931; umur 78 tahun) adalah seorang insinyur dan pengusaha di Indonesia. Ia terkenal sebagai pengusaha properti yang sukses, antara lain pada Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Selain itu ia juga dikenal sebagai seorang filantropis, dan berkiprah di bidang pendidikan dengan mengembangkan sekolah dan Universitas Ciputra.





Mooryati Soedibyo yang bernama lengkap Hj. BRA. Mooryati Soedibyo, S.S., M. Hum. (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 5 Januari 1928; umur 82 tahun) adalah Wakil Ketua II Majelis Permusyawaratan Rakyat, Presiden Direktur Mustika Ratu, dan salah satu pencetus ide kontes pemilihan Putri Indonesia yang digelar setiap tahun. Mooryati Soedibyo tercatat oleh MURI sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia, dan sebagai "Empu Jamu". Ia juga masuk sebagai urutan nomor 7 dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia 2007 versi majalah Globe Asia. Ibu Mooryati merupakan cucu dari Sri Susuhan Pakoe Boewono yang memang berdarah bangsawan keraton Surakarta.

(Ika Akbarwati/IA/vbn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar