REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Suatu saat Anda  barangkali tertarik untuk membeli  konten atau aplikasi baru yang ada di  Apps Store, Apps World, Ovi Store atau di Android Market. Bagaimana  membayarnya? Ada banyak pilihan yang ditawarkan untuk membeli konten  atau aplikasi di portal global itu, bisa dengan transfer, kartu kredit,  vocer, atau paypal. Persoalan muncul bila Anda tidak bisa atau enggan  melakukan alternatif pembayaran yang ditawarkan tadi. Transaksi, tak  jadi dilakukan.
Kendala yang dialami para pelanggan ketika akan  membeli konten atau aplikasi, rupanya, mendapat perhatian Telkomsel.  Sebuah solusi ditawarkan. Pembelian aplikasi atau konten bisa  dikonversikan dengan pulsa. Pulsa pelanggan akan dipotong setara dengan  harga konten dan aplikasi untuk pelanggan prabayar, sementara untuk  pelanggan paska bayar akan ditagih kemudian. Model pembayaran seperti  ini dikenal sebagai billing operator.
Telkomsel merintis model  ini untuk pembelian konten dan aplikasi di Ovi Store. Konsep yang sama  akan diterapkan ke bursa konten dan aplikasi yang lain. Setelah menjalin  kerja sama dengan Nokia, kabarnya Telkomsel memperluas kerja sama  dengan sejumlah pengelola bursa konten dan aplikasi seperti Research in  Motion yang mengelola Apps World, konten dan aplikasi untuk Blackberry.
Billing  operator merupakan sebuah respons Telkomsel dalam mensikapi gaya hidup  digital pelangganya. Ia merupakan lauanan baru yang dikembangklan  bersama dengan mitra-mitranya. Untuk kemudahan transaksi Telkomsel juga  telah mengembangkan layanan mobile wallet, Telkomsel Cash. Layanan ini  bisa digunakan untuk transaksi pembayaran di sejumlah merchant, top up  pulsa, pembayaran tagihan, pembelian tiket dan belakangan dikembangkan  untuk pembayaran SPP.
Pada layanan Telkomsel Cash ponsel menjadi  semacam kartu debit. Data pelanggan dan private identity number (PIN)  ada di sim card, demikian pula dengan uang yang ada di 'dompet' ini.  Untuk transaksi menggunakan SMS dan PIN' Pengisian dompet bisa dilakukan  di merchant yang ditunjuk. Telkomsel berencana mengembangkan sistem  pengisian dompet yang lebih simpel, misalnya melalui transfer lewat ATM.  T Cash yang dikembangkan Telkomsel telah mendapatkan dukungan Bank  Indonesia dan masuk kategori alat pembayaran menggunakan kartu.
Pengembangan  TCash, menurut Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmiosutarno merupakan  antisipasi kebutuhan akan layanan-layanan baru yang bersifat personal di  kalangan pelanggan Telkomsel. ''Beyond telecommunication membutuhkan  dukungan trasaksi digital. Untuk transaksi kami telah memiliki TCash,''  kata Sarwoto.
Telkomsel berencana mengimplementasikan teknologi  baru untuk kenyamanan pelanggan bertransaksi. Antara lain menggunakan  teknologi RFID. Dengan teknologi baru, transaksi bakal lebih simpel  lagi. Pada sistem ini, terdapat sebuah chip yang akan menyimpan semua  data pelanggan, mulai dari dana yang ada di mobile wallet hingga  transaksi. Transaksi tak lagi menggunakan SMS, melainkan sebuah  perangkat mirip electronic data capture (EDC) yang banyak digunakan pada  kartu debit dan kartu kredit.
Tidak tertutup kemungkinan bahwa  untuk layanan TelkomselCash akan digunakan teknologi near filed  communication ( NFC). Pada NFC aplikasi atau fitur mobile wallet  diintegrasikan pada sebuah ponsel. Teknologi NFC kini telah  diimplementasikan pada sejumlah smartphone terbaru.
TCash  merupakan salah satu layanan baru yang dikembangkan Telkomsel memasuki  era Beyond Telecommunication. Selain TCash telah dikembangkan layanan  mobile digital lain seperti Langit Musik dan Mobile Advertising. Tiga  layanan baru ini-Telkomsel menyebutnya sebagai New Bussines--, akan  menjadi layanan unggulan di era mobile bussines, bersama-sama dengan  Telkomsel APPs Store-toko konten dan aplikasi, serta jaringan broadband.
''  Untuk bisa bermain di Beyond Telecommunication, minimal harus ada empat  layanan utama yakni aplikasi, payment, advertising, musik dan RBT,''  kata Sarwoto Atmosutarno. Telkomsel telah memiliki layanan yang  dibutuhkan untuk masuk ke era Beyond Telecommunication.
Dalam  pandangan Sarwoto tiga new bussines yang dikembangkan yakni T Cash,  Mobile Advertising dan Langit Musik telah memadai untuk saat ini.  Sarwoto berpendapat bahwa layanan Beyond Telecommunication tidak akan  lepas dari tiga new bussines itu.
''Belum ada rencana menambah layanan baru.  Beyond Telecommunication  akan berhubungan dengan tiga news bussines tersebut. Sebagai dukungan  kami terus melakukan peningkatan di sisi supporting system,'' kata  Sarwoto.
Selain pengembangan new bussines dan perluasan layanan  broadband, Telkomsel juga meningkatan dukungan untuk pengembangan bisnis  baru itu di supporting system sejak dua tahun terakhir ini. Dua tahun  terakhir Telkomsel memang tengah berkonsentrasi pada persiapan menuju  beyond telecommunications.
Dari tiga new bussines itu, mobile  advertising tergolong pendatang baru. Melalui mobile advertising,  Telkomsel menyediakan berbagai  layanan seperti SMS Bulk,
Interactive Service,  PopScreen ,Mobile Newspaper,  Mobile Media, MCoupon ,SMS 2.0 dan Location Based Advertising (LBA).
Untuk  layanan LBA,misalnya, dikembangkan layanan AdHand, suatu layanan yang  akan memberikan informasi terkait  dengan merchant, pada saat pelanggan  berada di sebual mal. Selain promosi, pelanggan akan mendapatkan   berbagai benefit  seperti diskon, tarif prmosi hingga pembelian dengan  harga khusus untuk produk baru.
Untuk layanan musik dan video,  Langit Musik menawarkan aneka konten musik, baik berupa RBT, full track  song, dan video klip. Termasuk konten pendukung seperti wallpaper,  ringtone, games dan sebagainya. Langit musik mendapat dukungan penuh  dari kalangan artis, pemusik, penyedia konten hingga pemilik atau  pengelola label. Respon pelanggan terhadap layanan ini juga sangat  menggembirakan.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar