 VIVAnews - Pemerintah Yunani segera menjual  aset-aset untuk membayar utang kepada lembaga-lembaga kreditor regional  dan internasional. Penjualan aset ini termasuk saham-saham pemerintah di  sejumlah badan usaha milik negara (BUMN).
VIVAnews - Pemerintah Yunani segera menjual  aset-aset untuk membayar utang kepada lembaga-lembaga kreditor regional  dan internasional. Penjualan aset ini termasuk saham-saham pemerintah di  sejumlah badan usaha milik negara (BUMN).Menurut stasiun berita BBC,  pemerintah Yunani bakal segera melepas saham di sejumlah BUMN seperti  perusahaan telekomunikasi OTE, bank pemerintah Postbank, dan pelabuhan  di Athena dan Thessaloniki.
"Penjualan saham milik pemerintah  itu dalam rangka memenuhi program privatisasi," kata Menteri Keuangan  Yunani, George Papaconstantinou, yang dikutip BBC pada 23 Mei kemarin.
Menurut  Papaconstantinou, untuk mempercepat program ini, pemerintah membentuk   Sovereign Wealth Fund (SWF) yang berisi aset-aset yang akan  diprivatisasi dan real estat.
Program privatisasi BUMN ini, bagi  Yunani, terpaksa dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat yang  diminta lembaga kreditor internasional untuk mengatasi krisis keuangan  yang membelit negara itu dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Mei  2010, IMF dan Uni Eropa sepakat memberi pinjaman kepada Yunani dalam  jangka waktu tiga tahun sebesar 110 miliar euro (US$157,6 miliar), yang  diberikan secara bertahap. Namun, pinjaman itu disertai dengan bunga  yang tinggi, yaitu sebesar 5 persen dan sejumlah syarat.
Demi  membayar utang itu, pemerintah Yunani harus melakukan berbagai program  pengetatan anggaran dan menaikkan pajak. Selain itu, pemerintah juga  harus melepas kepemilikan saham di sejumlah BUMN. Kebijakan tidak  populer ini telah mengundang protes dan unjuk rasa dari rakyat.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar