VIVAnews - Banyak cara dilakukan para miliarder  untuk membelanjakan duit mereka. Mulai dari membeli kapal pesiar,  pesawat jet pribadi, perhiasan atau barang-barang kuno.
Demikian halnya dengan para miliarder di Asia. Menurut laporan terbaru "Asia Pacific Wealth Report 2010" yang VIVAnews  kutip dari riset Merril Lynch Wealth Management, Bank of America dan  Capgemini, banyak cara dilakukan untuk membelanjakan duit mereka.
Merrill  Lynch menyebutkan untuk kali pertama jumlah miliarder di Asia setara  dengan Eropa. "Pada akhir 2009, jumlahnya mencapai 3 juta orang dengan  total kekayaan US$9,7 triliun," kata Walter Berchtold, CEO Private  Banking Credit Suisse dalam laporannya.
Mereka ini adalah para  pemilik dana di atas US$1 juta atau Rp9 miliar yang biasa dikenal dengan  kelompok high net worth (HNW). Menurut Merrill Lynch dan Capgemini  jumlah miliarder Indonesia sebanyak 24 ribu orang yang memiliki kekayaan  bersih di atas Rp9 miliar dengan total harta US$80 miliar.
Dengan  harta kekayaan yang bejibun, tentu tak sulit bagi mereka untuk  memborong beragam jenis barang mewah. Menurut Merrill Lynch, para  miliarder di Asia Pasifik cenderung membelanjakan duitnya untuk  mengkoleksi barang-barang mewah, seperti perhiasan, permata, jam tangan  mewah, barang seni. Bahkan, komposisinya meningkat menjadi 61 persen  pada tahun lalu dibandingkan 52 persen pada 2006.
Ini berbeda dengan miliarder di negara maju di Asia, seperti di  Australia dan Jepang. Mereka lebih suka mengkoleksi barang-barang mewah,  seperti jet pribadi, kapal pesiar dan mobil-mobil mewah.
Bagaimana dengan Indonesia?
Dari  hasil survei mereka, orang kaya Indonesia lebih senang membelanjakan  duitnya dalam bentuk emas perhiasan, permata dan jam tangan dengan  alokasi sebanyak 30 persen.
Kemudian, untuk membeli barang-barang luks seperti mobil-mobil mewah, jet atau kapal pesiar sebanyak 21 persen.
Untuk belanja produk-produk kesenian seperti lukisan, patung dan  lainnya sebanyak 20 persen. Sedangkan, untuk belanja barang koleksi  lainnya seperti koin, barang antik sebanyak 18 persen.
Untuk  mendanai atau mengikuti kegiatan klub-klub olahraga sekitar 4 persen dan  6 persen dipakai untuk mengikuti kegiatan travelling, menembak dan  musik.
Merrill Lynch Global Wealth Management adalah lembaga keuangan yang memberikan pelayanan kepada orang-orang kaya dunia. Lembaga ini memiliki 15.100 penasehat keuangan di seluruh dunia dan mengelola aset US$1,4 triliun pada Juni 2010. Lebih dari dua pertiga nasabah Merrill Lynch adalah pemilik dana lebih dari US$1 juta.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar