Survey ke-5 Visa dan PATA ini dilakukan pada 6.714  responden berumur di atas 18 tahun dari 13 wilayah pasar wisatawan asing  Asia Pacifik (Australia, China Taipei, Hongkong, India, Jepang, RRC,  Malaysia, Selandia Baru, Korea Selatan, Thailand, Inggris dan Amerika),  pengguna Internet, dan telah melakukan kunjungan wisata mancangera dalam  dua tahun terakhir atau yang merencanakan liburan mancanegara dalam dua  tahun mendatang.
Country Manager Visa Indonesia,  Ellyana Fuad mengatakan secara gastronomik (yang berhubungan dengan  keahlian memasak dan makanan enak) bahwa Indonesia memilki banyak hal  yang ditawarkan bagi para wisatawan mancangera.
"Hal ini yang membuat wisatawan dimanjakan dan sulit menolak untuk datang kembali ke Indonesia," kata dia saat menyampaikan hasil survei minat kunjungan di Asia Pasifik 2010, Rabu 19 Oktober 2010.
Elly menambahkan, keragaman dan berbagai pilihan bersantap yang  ditawarkan di Indonesia tidak diragukan lagi menjadi salah satu atribut  terbaik yang unik dari negeri ini.
Rata-rata, responden  berencana menghabiskan biaya lebih dari US$1.500 untuk biaya liburan  mereka. Bahkan, para wisatawan bersedia membayar lebih untuk makanan  lezat (78 persen), tempat wisata yang eksotis (66 persen), dan  kesempatan untuk menikmati budaya baru (66 persen).
Alasan utama  lain bagi wisatawan asing kembali ke Indonesia dalam dua tahun mendatang  antara lain sebesar 58 persen yaitu karena belanja yang menyenangkan.  Ketiga, yaitu biaya yang terjangkau sebesar 58 persen. Keempat,  pemandangan alam yang indah sebesar 53 persen. Kelima, aksesibilitas  dengan pesawat, bus, kereta api atau mobil sebesar 49 persen.
Hasil  survei tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi organisasi pariwisata  nasional dan internasional, pembuat kebijakan, operator dan bisnis  pariwisata di Asia Pasifik dalam menarik lebih banyak kunjungan wisata  ke kawasan ini, khususnya Indonesia. (hs)
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar