Halaman

Rabu, 09 Maret 2011

Hati-hati! Konsumsi Sereal Berkardus Daur Ulang

Liputan6.com, Bern: Sereal, pasta, dan nasi memang asyik untuk menu sarapan. Tapi hati-hati jika Anda menyantap makanan yang dikemas dalam kotak kardus. Jika kardus itu dari bahan daur ulang bisa berbahaya bagi kesehatan. Pasalnya, makanan itu bisa tercemar dengan bahan kimia beracun.

Dalam sebuah penelitian ditemukan minyak mineral bisa bocor meskipun ada kemasan plastik di dalamnya. Subtansi yang digunakan untuk pencucian kertas daur ulang sering dipakai untuk membuat kotak kardus. Pada penelitian di Jerman dan Swiss menemukan tingkatnya bisa mencapai 100 kali dari batas aman yang disepakati dalam produk yang dijual di supermarket seperti dilansir DailyMail, Rabu (9/3).

Bahan kimia, seperti minyak mineral hidrokarbon, dikatakan menyebabkan peradangan pada organ internal. Mereka juga bisa berpotensi menyebabkan kanker jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi selama bertahun-tahun.

Penelitian di Swiss melibatkan 119 produk, yang dipimpin Dr Koni Grob dan laboratorium yang dikelola pemerintah di Zurich, bekerja dengan para ilmuwan di Jerman. Menurut Grob, hanya produk yang lebih tebal dan lebih mahal pada lapisan dalam kemasaannya yang terhindar dari kontaminasi.

"Sekitar 30 produk bebas dari minyak mineral, hampir semua karena hambatan dari dalam. Yang lainnya semua melampaui batas, lebih dari sepuluh kali. Kami menghitung sebelum akhir masa simpan mereka, mereka mungkin akan melebihi batas 50 kali dari rata-rata dan banyak yang melebihi itu dengan beberapa ratus kali," jelasnya.

Dr Grob menekankan memang tidak ada ancaman langsung terhadap kesehatan tetapi ia memperingatkan industri kemasan yang harus mencari alternatif. Ia menolak jika beralih menggunakan pohon, bukan kertas daur ulang. "Itu akan menelan terlalu banyak pohon," katanya. 'Kita perlu solusi yang lebih baik seperti hambatan khusus. "

Food Standards Agency (FSA) menggambarkan temuan Swiss ini sebagai hal yang menarik, tapi hasilnya tidak menunjukkan bahwa minyak mineral dalam kemasan makanan merupakan risiko keamanan pangan.

Barbara Gallani, direktur Makanan dan Minuman Federasi, berkata: "Kami bekerja sama dengan FSA, produsen makanan, pengecer dan pasokan kemasan untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut." (MEL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar