Halaman

Rabu, 23 Maret 2011

Zat Radioaktif Terdeteksi di Laut

Liputan6.com, Tokyo: Pascagempa yang berakibat kebocoran reaktor nuklir di Jepang, paparan radioaktif mulai mengganggu kehidupan rakyat. Setelah temuan zat radioaktif dalam sayuran, kali ini menurut laporan NHK, Selasa (22/3), tingkat zat yodium radioaktif dan cesium berlebihan juga ditemukan dalam air laut di dekat pembangkit listrik Fukushima.

Tokyo Electric Power Company atau TEPCO telah mengumpulkan sampel air laut sekitar 100 meter dari selatan reaktor nuklir. Air laut dalam sampel ditemukan mengandung yodium radioaktif-131 yang melebihi standar hukum 126,7 kali. Selain itu, zat cesium-134 sebesar 24,8 kali, dan cesium-137 sebesar 16,5 kali juga terkandung di dalamnya.

Seluruh zat tersebut adalah standar yang diangap aman untuk konsumsi setiap hari selama sepuluh tahun. Asupan tahunan tersebut sesuai dengan satu millisievert, atau paparan radiasi maksimum dianggap aman per tahun.

Sementara itu, Komisi Internasional tentang Perlindungan Radiologi merekomendasikan paparan yang disimpan di bawah satu millisievert per tahun. "Pencemaran air laut tidak akan menimbulkan bahaya langsung karena bahan radioaktif diketahui tersebar di lautan," ungkap peneliti senior Jun Misono dari Penelitian Ekologi Kelautan.

Ia menambahkan. "Caesium radioaktif cenderung akan berkembang dalam jaringan ikan, sehingga perlu untuk terus memantau dan meneliti dampaknya terhadap kehidupan laut".(IAN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar