Halaman

Jumat, 04 Maret 2011

Negara-negara dengan Cadangan Minyak Terbesar di Dunia, Siap Hadapi Krisis Persediaan

(Vibiznews - Business) - Dalam sepekan terakhir, dunia investasi terutama dari sektor komoditi turut diguncangkan oleh adanya pelonjakan harga minyak mentah yang kini telah meroket ke posisi 103 dollar per barel. Dampak dari ketegangan yang timbul dari krisis politik dan keamanan yang diperoleh dari banyak negara di Timur Tengah rupanya memberikan dampak yang signifikan bagi tren positif minyak. Rasa kekhawatiran yang muncul terhadap spekulasi jumlah produksi dan distribusi terhadap negara-negara di Timur Tengah tersebut menjadi adanya gelombang "rush" permintaan besar-besaran guna memperoleh cadangan minyak yang cukup ditengah konflik yang terjadi di Timur Tengah.

Pentingnya ketercukupan persediaan minyak mentah sangatlah penting, terutama bagi negara-negara importir yang memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap ekspor minyak di negara produsen. Disaat genting produksi dan distirbusi seperti sekarang ini, importir pun berlomba-lomba untuk memenuhi cadangan minyak mentah agar dapat memenuhi kebutuhan dalam waktu yang cukup lama. Melihat hal tersebut, situs bisnis terkemuka, CNBC pada hari ini (3/3) merilis 10 negara yang memiliki cadangan minyak mentah terbesar sedunia.

Dominasi Negara Timur Tengah

Dalam survey mengenai jumlah cadangan minyak mentah terbesar sedunia, posisi pertama tak lain dan tak bukan ditempati oleh Arab Saudi. Negara produsen minyak mentah terbesar di dunia ini tercatat memiliki cadangan minyak sebesar 259,9 miliar barel atau 19,2% dari total jumlah persediaan minyak mentah dunia saat ini. Wajar memang bagi Arab Saudi memiliki jumlah persediaan minyak sebesar itu mengingat produksi harian negara Timur tengah ini mencapai 9,76 juta barel. Dengan nilai ekspor minyak mentah per harinya mencapai 1,09 juta barel. Diperkirakan, cadangan minyak mentah yang dimiliki oleh Arab Saudi akan semakin bertambah menyusul kemarin pemerintah Arab Saudi berencana akan menambah produksi minyak mentah guna menangani shortage distribusi minyak mentah akibat krisis keamanan di Timur tengah. Untuk posisi kedua ditempati oleh Kanada. Meski bukan produsen minyak mentah terbesar, namun Kanada dapat melakukan kebijakan yang efektif sebagai produsen. Cadangan minyak mentah Kanada saat ini tercatat sebesar 175,2 miliar barel atau 12,94 dari total persediaan minyak mentah dunia. Meski terletak di Amerika Utara, peran Kanada sebagai produsen minyak di kawasan tersebut sangat sentral, bahkan kawasan ladang minyak lepas pantai di Alberta merupakan ladang minyak terproduktif setelah Arab Saudi.

Posisi ketiga ditempati oleh Iran yang merupakan produsen minyak terbesar di Timur Tengah dan dunia. Total persediaan minyak mentah Iran tercatat sebesar 137,6 miliar barel atau sebesar 10,16% dari cadangan minyak mentah dunia. Dalam seharinya, Iran memproduksi minyak sebesar 4,18 juta barel. salah satu anggota OPEC ini bahkan dijuluki sebagai negara energi superpower dimana selain memiliki produksi minyak yang besar juga memiliki ketersediaan gas alam yang melimpah. Sehingga pertumbuhan energi dibidang listrik tercatat rata-rata mencapai 8% per tahun. Untuk peringkat keempat ditempati oleh negara tetangga Iran yaitu Irak. Cadangan minyak yang dimiliki oleh Irak tercatat mencvapai 115 miliar barel dengan jumlah produksi perharinya mencapai 2,4 juta barel dan ekspor ke AS mencapai 336 ribu barel di bulan Desember 2010. Kilang-kilang minyak terbesar yang dimiliki oleh Irak terdapat di provinsi Majnoon, Halfaya, Qurna barat dan Rumaila.

Kuwait diperingkat kelima dengan besaran cadangan minyak sebesar 101,5 miliar barel atau 7,5% dari proporsi persediaan minyak mentah dunia. Jumlah produksi harian minyak mentah kuwait tercatat sebesar 2,5 juta barel. Di Kuwait, produksi minyak dikuasai
perusahaan BUMN yang bernama Kuwait Petroleum Corp. Perusahaan tersebut mendominasi kilang-kilang minyak di Kuwait dan berencana akan berinvestasi 51 miliar dollar untuk berekspansi bisnis dengan negara-negara produsen minyak lainnya.Selanjutnya di posisi keenam ditempati Venezuela dengan persediaan minyak mentah sebesar 99,4 miliar barel. Negara yang dipimpin oleh Hugo Chaves tercatat merupakan anggota OPEC. Kiprah Venezuela sebagap salah satu produsen minyak terbesar di Amerika Selatan semakin menjadi setelah Chaves menasionalisasi kontrak karya perusahaan minyak asing di Venezuela pada tahun 2002.

Kembali ke Timur tengah, diurutan ke 7 ditempati oleh Uni Emirat Arab yang memiliki cadangan minyak sebesar 97,8 miliar barel dengan jumlah produksi harian mencapai 2,79 juta barel. Rusia pun tak mau ketinggalan dan menempati posisi ke 8 dengan cadangan minyak mentah sebesar 60 miliar barel. Dalam sehari, Rusia mampu memproduksi minyak sebesar 9,93 juta barel. Oleh karena itu, Rusia merupakan distributor minyak terbesar ke negara-negara Eropa, termasuk mengekspor minyak ke AS sebesar 514 ribu barel pada bulan Desember 2010.

Diperingkat 9 dan 10 ditempati oleh Libya dan Nigeria. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, dampak yang ditimbulkan dari ketegangan keamanan yang menjurus ke perang sipil antara pendukung dan oposisi Moammar Khadafi mendatangkan kekhawatiran menyusul negara ini yang merupakan penghasil minyak terbesar di Afrika dengan produksi harian mencapai 1,79 juta barel dan memiliki cadangan sebesar 44,3 miliar dollar atau 3,27% dari total proporsi cadangan minyak seluruh dunia. Lalu Nigeria, sebagai pengahasil minyak terbesar kedua di Afrika yang memiliki cadangan minyak mentah sebesar 37,2 miliar barel dan sanggup memproduksi perharinya mencapai 2,21 juta barel dan memiliki dominasi ekspor ke AS sebesar 1,07 juta barel per bulan.

Menanggapi hal diatas, Komisaris BBJ, Kristanto Nugroho berpendapat bahwa kenaikan harga minyak tidak terlepas dari spekulasi di pasar, dimana para pelaku memberikan ekspektasi bahwa kondisi politik di beberapa negara penghasil minyak di Timur Tengah dan khususnya adalah Libya sebagai penghasil dengan kapasitas produksi 1,79 juta barel per hari akan mengalami pergolakan yang serius sehingga berdampak kepada supply minyak dunia, maka hal ini mendorong sentimen di bursa untuk melakukan long position kemungkinan hingga quartal kedua tahun ini.

Dari 10 negara tersebut kita dapat melihat bahwa ditengah melonjaknya harga minyak saat ini, para produsen terus menambah cadangan minyaknya. Lalu bagaimana dengan Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir Indonesia cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri yang pada akhirnya mendorong impor minyak dari luar. Menurut Bappenas, sampai dengan tahun 2010 lalu cadangan minyak mentah Indonesia dinilai hanya sebesar 9 miliar barel yang diproyeksi akan habis dalam 18 tahun mendatang. Untuk dapat menangani krisis cadangan minyak, beberapa langkah seharus dilakukan seperti menambah lahan-lahan eksplorasi baru, memperbaiki kilang-kilang minyak yang telah lama sampai mempersiapkan energi alternatif selain bahan bakar minyak.

Managing Director Lepmida, Fadjar Dewanto manambahkan Kondisi minyak bumi dunia ini bagi Indonesia menjadi dorongan akan perlu dipikirkannya pengembangan bahan bakar lain selain minyak bumi, seperti yang terjadi dengan minyak tanah sekarang ini yang sedang dilakukan konversi ke gas di beberapa kota di Indonesia. Selain itu Indonesia yang kaya dengan bahan biofuel seperti Jatroba - biji jarak, atau sagu juga mesti segera mengembangkan teknologi pengolahannya, agar menjadi negara penghasil biofuel terbesar di dunia.


(Joko Praytno/JP/vbn)
Foto - foto ;www.foxnews.com, www.laht.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar