Halaman

Selasa, 17 Januari 2012

Pesawat N-219 Siap Diproduksi

Liputan6.com, Bandung: Setelah melalui tahap rancangan dasar sejak 2006, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akhirnya siap memproduksi pesawat N-219. Baru-baru ini di Bandung, Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI Dita Ardonni Jafri mengatakan, pihaknya telah membuat dua pesawat dalam ukuran sesungguhnya, yang akan digunakan tes terbang dan tes statis di daratan.

Dalam melaksanakan tes tersebut, PTDI bekerja sama dengan Badan Pengembangan Pengkajian Teknologi (BPPT). N-219 masih harus jalani beberapa jenis uji lain, di antaranya statik pesawat, uji mesin produksi, dan uji terbang.

Tahun 2014 ditargetkan sudah mendapatkan sertifikasi layak terbang dari Kementerian Perhubungan. Lalu pada 2015 direncanakan sudah bisa masuk pasar menggantikan pesawat yang telah dimakan tua.

N-219 merupakan pesawat terbang jarak pendek yang memiliki kemampuan STOL (short-take off and landing atau terbang dan mendarat di landasan pendek). Secara fisik, pesawat ini memiliki jarak jelajah hingga 650 Nm (1.200 km) dengan kecepatan maksimum 213 Kts (395 km/jam). Bisa menampung 19 penumpang dilengkapi dua mesin serta dirancang melayani kebutuhan penerbangan perintis yang menghubungkan wilayah-wilayah terpencil.

Sejumlah pemerintah kabupaten menyatakan berminat pada jenis pesawat tersebut untuk menghubungkan antarkabupaten dan daerah terpencil di Tanah Air. Bahkan, PT Merpati Nusantara Airlines juga menyatakan tertarik mengoperasikan pesawat ini dan berencana akan membeli 20 unit.

Dengan kemampuannya lepas landas dan mendarat di landasan pendek, sekitar 600 meter, pesawat ini dianggap cocok digunakan pada wilayah yang tak memiliki lahan luas di bandara. Ditambah kemampuannya membawa bahan bakar lebih banyak dibanding pesawat lain sekelasnya membuat mereka semakin yakin menggunakannya. Untuk keselamatan dan kenyamanan, PTDI menjamin pesawat ini dirancang dengan baik dan nyaman saat bermanuver.

Sebelumnya, sejumlah negara seperti Turki, Korea, Angkatan Udara Prancis, dan Malaysia telah menggunakan produk PTDI pada jenis pesawat CN-235. Selain itu, negara lainnya yang merasakan kreativitas anak negeri tersebut ialah Arab Saudi, Azerbaijan, Bophuthatswana, Brunei Darussalam, Burkina Faso, Cile, Kolombia, Ekuador, Irlandia, Jordania, Meksiko, Maroko, Pakistan, Papua Nugini, Afrika Selatan, Senegal, Uni Emirat Arab, Venezuela, dan Amerika Serikat.

Tahun 2011, dua pesawat N-235 jenis pengintai maritim telah dikirim ke Badan Penjaga Pantai Korea Selatan (KCG). Dan satu unit lagi akan dikirimkan pada Maret 2012 mendatang.(Ant/ULF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar