TANJUNG PINANG, KOMPAS.com — Kapten Mujihari pantas diacungi jempol karena selain prajurit, dia juga mahir menaklukkan ular. Walau sempat bergumul dengan belitan ular piton sepanjang 8 meter itu, Mujihari akhirnya bisa menaklukkannya.Tentara duel melawan piton ini terjadi di Perumahan Lanudal Tanjung Pinang, Kilometer 12,5, Selasa (7/9/2010). Ular tersebut tampak seperti lapar dan ganas. Semula warga setempat mendengar suara mencurigakan di belakang rumah. Tak hanya itu, ayam-ayam peliharaan yang berada di belakang rumah warga juga terlihat panik.
Khawatir maraknya aksi perampokan yang terjadi belakangan ini, warga tersebut langsung mencoba menelepon kenalannya, Kapten Mujihari, anggota Wing Udara 2. "Kebetulan, Kapten Mujihari tinggal tak jauh dari rumah warga tersebut," kata Pasops Wing Udara 2, Mayor Arief kepada Tribun Batam, Selasa.
Bersama dengan warga sekitar, Kapten Mujihari pun bergegas mendekati sumber suara-suara tersebut dengan penerangan yang minim. Seketika, ular piton muncul dan dengan agresif menyerang Mujihari.
Ular itu pun membelit Mujihari beberapa saat dan pergumulan keras pun terjadi. Dengan dibantu warga, akhirnya ular tersebut dapat dijinakkan.
Menurut Mayor Arief, penemuan ular di lokasi perumahan tersebut bukanlah yang pertama kali. Penyebabnya, lokasi perumahan itu dulu semak basah dan tempat ideal bagi ular untuk berkembang biak.
"Mungkin dulu habitatnya di sini. Seiring pertumbuhan penduduk dan pembukaan lahan, kemungkinan ular-ular tersebut lari ke perkampungan warga untuk mencari makan" katanya. Bahkan, ular piton seukuran itu sudah bisa menelan kambing muda hidup-hidup.
Kini ular yang sudah ditangkap itu ditampung di rumah warga di sekitar lokasi. Rencananya, ular tersebut akan digunakan untuk latihan Sea and Jungle Survival di Pulau Bintan bulan depan.
"Mudah-mudahan ular tersebut dapat kami manfaatkan untuk mempelajari teknik penangkapan ular oleh semua peserta" kata Arief. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar