 VIVAnews - Astronom berhasil melakukan pengukuran  terhadap lubang hitam (black hole) terbesar di sistem tata surya  tetangga. Diperkirakan, black hole tersebut memiliki bobot yang sama  dengan 6,6 miliar bobot matahari.
VIVAnews - Astronom berhasil melakukan pengukuran  terhadap lubang hitam (black hole) terbesar di sistem tata surya  tetangga. Diperkirakan, black hole tersebut memiliki bobot yang sama  dengan 6,6 miliar bobot matahari.Melihat ukurannya yang raksasa,  lubang hitam yang berada di M87, galaksi berbentuk elips itu bisa  menjadi black hole pertama yang bisa ditangkap secara langsung oleh  teleskop, bukan ditemukan berdasarkan bukti-bukti yang didapat.
Karl  Gebhardt, astronom dari University of Texas, Amerika Serikat yang  memimpin tim peneliti menggunakan teleskop Gemini North berukuran  diameter 8 meter yang ada di Hawaii. Mereka mengamati pergerakan  bintang-bintang di sekitar lubang hitam itu.
Untuk mendapatkan  massa lubang hitam secara konklusif, Gebhardt dan timnya perlu  memperhitungkan seluruh komponen di galaksi. Termasuk halo gelap –  sebuah kawasan yang mengelilingi galaksi yang dipenuhi dengan partikel  gelap – lubang hitam dan bintang-bintang.
Gebhardt menggunakan  fasilitas Near-Infrared Field Spectograph di teleskop Gemini untuk  mengukur kecepatan bintang-bintang saat mereka mengorbit lubang hitam.  Optik adaptif kemudian digunakan untuk mengganti secara real time setiap  perpindahan di atmosfir yang bisa mengaburkan detail yang dapat  ditangkap oleh teleskop di Bumi.
Hasilnya, tim berhasil melacak bintang-bintang pada pusat galaksi M87 dengan akurasi 10 kali lebih baik dibanding sebelumnya.
“Temuan  ini hanya bisa dimungkinkan dengan mengombinasikan kelebihan ukuran  teleskop dan resolusi spasial pada level yang umumnya hanya  diperkenankan untuk digunakan pada fasilitas luar angkasa,” kata  Gebhardt, seperti dikutip dari TGDaily, 18 Januari 2011.
Penemuan  tersebut juga membuka peluang dimungkinkannya manusia melihat lubang  hitam. “Saat ini belum ada bukti langsung bahwa lubang hitam benar-benar  ada,” kata Gebhardt. “Saat ini lubang hitam baru bisa disimpulkan,”  ucapnya.
Menurut Gebhardt, lubang hitam di M87 sangat raksasa  sehingga astronom di masa depan bisa mendeteksi ‘event horizon’ atau  sisi terluar, di mana tidak ada apapun yang bisa menghindar darinya.  Diperkirakan, event horizon milik lubang hitam M87 berukuran tiga kali  lebih besar dibanding orbit planet Pluto. Ukuran ini cukup besar untuk  menelan seluruh sistem tata surya kita.
Meski teknologi untuk  melihat secara langsung lubang hitam, Gebhardt menyebutkan, di masa  depan, astronom juga bisa menggunakan jaringan teleskop sub milimeter di  seluruh dunia untuk mencari bayangan dari event horizon pada piringan  gas yang mengelilingi lubang hitam M87. (umi)
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar