Halaman

Jumat, 14 Januari 2011

Konsumsi Daging Merah Cukup Seminggu Sekali

Liputan6.com, Jakarta: Daging merah selama ini banyak dijauhi karena khawatir dapat menaikkan kandungan kolesterol dalam tubuh. Mengonsumsi daging merah aman bagi kesehatan asalkan sesuai dengan porsinya yakni sekali dalam seminggu. Selain itu, daging merah yang dikonsumsi merupakan daging segar yang langsung dimasak, bukan daging olahan.

Berdasarkan peneliti dari Harvard School of Public Health (HSPH) yang dilansir dari situsnya, Jumat (14/1), makan daging olahan seperti bacon, sosis atau kornet berisiko 42% lebih tinggi terkena jantung dan 19% lebih tinggi resiko diabetes tipe 2. Sebaliknya, para peneliti tidak menemukan risiko penyakit jantung atau diabetes jika seseorang mengonsumsi daging merah yang langsung diproses, seperti dari daging sapi, babi, atau domba.

"Meskipun pedoman diet sangat menyarankan mengurangi konsumsi daging, studi individu sebelumnya telah menunjukkan hasil yang beragam untuk hubungan antara konsumsi daging dan penyakit jantung dan diabetes," kata Renata Micha, seorang peneliti di Departemen Epidemiologi di HSPH.

"Kebanyakan penelitian sebelumnya juga tidak secara terpisah mempertimbangkan dampak kesehatan dari makan daging segar versus daging olahan," ujarnya.

Para peneliti mendefinisikan daging merah sebagai daging yang belum diolah dari daging sapi, domba atau babi. Namun tidak termasuk unggas. Sementara daging olahan adalah daging yang diawetkan dengan pengasapan atau penggaraman, atau dengan penambahan bahan pengawet kimia. Contohnya termasuk bacon, salami, sosis, hot dog dan kornet.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi daging olahan masing-masing 50 gram (1.8 oz) setiap hari (sekitar 1-2 iris daging hot dog) berisiko 42% lebih tinggi mengalami penyakit jantung dan 19% tinggi risiko terkena diabetes. Sebaliknya, makan daging merah diproses tidak berhubungan dengan risiko penyakit jantung atau diabetes.

"Ketika kita melihat rata-rata nutrisi dalam daging merah dan daging olahan, daging yang belum diproses dimakan di Amerika Serikat mengandung jumlah rata-rata lemak jenuh dan kolesterol. Sebaliknya, daging olahan rata-rata, mengandung natrium empat kali lebih banyak dan pengawet nitrat 50% lebih banyak, "kata Micha.

"Ini menunjukkan bahwa perbedaan dalam garam dan pengawet, bukan lemak."

Garam dikenal dapat meningkatkan tekanan darah, faktor risiko yang kuat untuk penyakit jantung. Dalam percobaan binatang, pengawet nitrat dapat berisiko pengerasan dinding pembuluh darah atau atherosclerosis dan mengurangi toleransi glukosa, efek yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

"Untuk menurunkan risiko serangan jantung dan diabetes, setiap orang harus mempertimbangkan jenis daging yang mereka makan. daging olahan seperti bacon, salami, sosis, hot dog dan daging olahan lainnya mungkin yang paling penting untuk dihindari, "kata Micha. "Berdasarkan temuan kami, makan satu porsi per minggu atau kurang akan dikaitkan dengan resiko yang relatif kecil."(hsph.harvard.edu/MEL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar