Halaman

Jumat, 09 September 2011

Dana Sebesar 300 Miliar Dollar Disiapkan Obama untuk Stimulus Ekonomi AS

(Vibiznews - Business) - Semalam, publik AS dikejutkan oleh adanya pernyataan dari Presiden AS, Barrack Obama yang melakukan konfrensi pers secara mendadak yang menyatakan bahwa dalam waktu dekat ini pemerintah akan menyiapkan anggaran sebesar 300 miliar dollar untuk dialokasikan sebagai paket stimulus ekonomi. Pernyataan spontanitas ini cukup memberikan atensi yang besar bagi dunia ekonomi global seiring sebelumnya belum terdengar adanya sikap keseriusan pemerintah AS yang bulan lalu merencanakan adanya sebuah paket stimulus bagi perekonomian AS.

Paska sebulan yang lalu mengeluarkan rencana paket stimulus yang bersamaan dengan kepastian kebijakan batas atas hutang AS, pemerintah AS masih "sembunyi-sembunyi" dalam menyikap kebijakan stimulus yang dinilai masih sulit diprediksi akan dilaksanakan pada tahun ini. Hal lain yang mengejutkan dari pernyataan Obama semalam ialah adanya kebijakan sokongan paket stimulus berupakan adanya pemotongan pajak yang cukup kontradiktif dibandingkan prediksi sebelumnya.

Bulan lalu, setelah Obama menyatakan bahwa pemerintah AS akan kembali meluncurkan paket stimulus lanjutan, para pengamat memprediksi bahwa nantinya disaat kebijakan tersebut diberlakukan, rakyat AS diperkirakan akan meneriman adanya kenaikan volume pajak yang bertujuan untuk menutup lubang defisit anggara dan memicu pendapatan negara ditengah adanya pembatasan jumlah hutang. Mengacu kepada pernyataan Obama semalam, kini banyak kalangan cukup serius dalam menanggapi rencana pemerintah yang akan memberikan potongan pajak.

Pengamat dan analis menilai bahwa pernyataan Obama tersebut sangat berani dan cenderung bersifat spekulatif. Obama dinilai berani dalam menghadapi sebuah resiko yang tidak awam terjadi. Terjadinya pembengkakan defisit anggaran AS kini akan menjadi sebuah "kanker" yang akan cukup lama diderita oleh negara. Prediksi mengenai akan naiknya jumlah pendapatan negara dari kenaikan pajak justru diperkirakan akan memberikan dampak yang sebaliknya bagi perekonomian AS dimana pemerintah AS justru memotong pajak dan berpotensi menurunkan pemasukan negara.

Parlemen Tuntut Penurunan Pengangguran

Esok hari, Obama akan menghadap parlemen AS guna memberikan laporannya mengenai kondisi tenaga kerja AS berikut potensi tingkat pengangguran dalam jangka pendek dan panjang. Pihak parlemen melalui perwakilannya yaitu Mitt Romney mengatakan bahwa sejak awal tahun ini kinerja pemerintah dalam menurunkan tingkat pengangguran belum menunjukan sebuah hasil yang signifikan. Masih tingginya level tingkat pengangguran di posisi 9,1% sampai dengan bulan lalu memberikan pandangan bahwa kondisi tenaga kerja AS masih cukup mengkhawatirkan.

Di pihak Obama, beberapa proposal termasuk rencana peningkatan jumlah latihan kerja dan adanya proyek-proyek infrastruktur dibidang sosial akan diajukan ke pihak parlemen. Peningkatan jumlah latihan kerja bertujuan untuk membina dan meningkatkan mutu angkatan kerja yang masih baru agar dapat diserap secarap cepat oleh lapangan pekerjaan di sektor riil. Sedangkan pada hal kedua, pembangunan proyek di bidang sosial seperti pembangunan sarana pendidikan dan kesehatan memberikan dua manfaat yaitu penyerapan tenaga kerja dan adanya peningkatan penjaminan sosial berikut asuransi bagi rakyat AS.


(Joko Praytno/JP/vbn)
Foto : topnews.in

Tidak ada komentar:

Posting Komentar