VIVAnews - Emas pada tahun ini tampaknya bakal  memberikan berkah bagi pemiliknya. Harga emas di pasar dunia kini  kembali mencetak rekor baru setelah lembaga keuangan Amerika Serikat,  Morgan Stanley, yang menurunkan target pertumbuhan AS membuat harga  saham berjatuhan.
Seperti dikutip dari laman The Street,  harga emas untuk pengiriman bulan Desember ditutup menguat US$28,20 per  ounce. Kenaikan harga itu membuat emas di Comex Division of the New  York Mercantile Exchange tercatat ditutup pada harga US$1.822 per ounce. 
Pada perdagangan tersebut, emas sempat ditawar pada level  tertinggi sebesar US$1.829,70 dan terendah di level US$1.786.80.  Sementara itu, indeks komoditas emas berdasarkan data Kitco's menanjak  US$32,30.
Harga emas terus merangsek naik sejak Kamis setelah  Morgan Stanley memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS hanya mencapai 3,9  persen pada 2011 dari sebelumnya diperkirakan sebesar 4,2 persen.  Sementara itu, pada 2012, pertumbuhan ekonomi AS juga akan menurun dari  4,4 persen menjadi 3,8 persen.
Kenaikan harga emas juga  disebabkan isu yang dihembuskan oleh sejumlah lembaga investasi bahwa AS  dan Eropa tengah diambang resesi.
Berita di harian The Wall Street Journal  yang memuat mengenai pengambil kebijakan AS yang akan menginvestigasi  kesehatan bank-bank di Eropa juga membuat harga emas terus menanjak.
Faktor  penyebab lain dari kenaikan harga emas adalah laporan Deutsche Bank  yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi China pada 2011 hanya akan  mencapai 8,9 persen dari sebelumnya diperkirakan 9,1 persen. Sementara  itu, pertumbuhan ekonomi dunia hanya mencapai 8,3 persen dan 8,6 persen  pada 2012.
Pertumbuhan ekonomi yang melambat dari China tersebut  diperkirakan memperburuk perdagangan emas dunia. China dan India saat  ini tercatat sebagai negara pembeli emas terbesar di dunia.
Kendati sejumlah trader  emas sedang mengantisipasi kemungkinan pembalikan harga emas yang telah  melonjak US$200 dalam sebulan, harga emas akan sangat mudah terkoreksi,  khususnya jika harga saham menukik hingga tiga digit.
"Di  samping indikator teknikal, pembelian emas yang masih terus berlangsung,  dan kekhawatiran situasi ekonomi makro, komoditas emas akan terus  menguji untuk membangun rekor baru yaitu perdagangan harian sebesar  US$1.817 per ounce," ujar Research Analyst FastMarket, James Moore.
More  menambahkan, jika rekor tertinggi tersebut kembali dipecahkan diikuti  dengan permintaan yang tinggi dari masyarakat, harga emas akan terus  terdorong hingga mencapai US$1.850 per ounce. 
Sementara itu,  berdasarkan data perdagangan harian emas di Unit Bisnis Pengolahan dan  Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk, hingga pukul 08.15 WIB, harga emas  hari ini diperdagangkan pada level Rp552.000 per gram.
Untuk harga emas dengan berat 100 gram, Antam mematok harga Rp511.240 per gram. (art)
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar