Halaman

Rabu, 24 Agustus 2011

Industri Film dan Bioskop di China Kian Melesat, Pertumbuhan Bioskop Semakin Tinggi

(Vibiznews - Business) - Seiring dengan semakin tingginya gaya hidup dan konsumsi penduduk China, bisnis industri hiburan di negara tersebut pun kian hari kian memberikan prospek yang menjanjikan. Industri film dan bioskop misalnya, China dalam 3 dekade terakhir terus konsisten dalam mencetak film-film yang bukan hanya laris dipasar lokal tapi juga di kawasan Asia termasuk Indonesia. Suksesnya banyak judul film di China bukan hanya ditopang oleh berbakatnya kaum sineas mulai dari sutradara sampai dengan pemain tapi juga ditopang oleh majunya bisnis film dan bioskop di negara tersebut. Sehingga ditengah tingginya serangan dari menariknya acara-acara televisi tidak menjadi sebuah batu sandungan bagi industri film dan bioskop di China sampai dengan saat ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, konsumsi film baik film lokal maupun impor di China semakin tinggi. Berbeda dengan industri film Bolywood, perkembangan kecanggihan film di China terus mengalami perkembangan yang pesat. Bahkan bagi para penggerak industri film China kini tidak lagi sungkan-sungkan untuk mengadopsi kecanggihan teknik film yang dimiliki oleh Holywood. Dan bentuk-bentuk kerjasama pun antara industri film China dan Hollywood terus terjadi dan semakin erat.

Salah satu bagian yang bermain di industri film ialah para pengusaha pengimpor film. Di China, nama DMG Entertainmet merupakan salah satu importir film terbesar. Perusahaan ini setidaknya secara rutin mengimpor 20 judul film box office per tahunnya atau sesuai dengan kuota maksimal yang telah ditentukan oleh pemerintah China. DMG Entertainment bekerjasama dengan Looper yang merupakan eksportir film terbesar di Holly wood yang tiap tahunnya mengimpor film ke lebih dari 1400 bioskop di seluruh dunia.

Saking menggiurkannya bisnis film di China, beberapa rumah produksi Hollywood pun berusaha untuk menggaet rumah produksi lokal untuk bekerjasama dalam pembuatan film. Beberapa film yang akhir-akhir ini sukses dan merupakan hasil dari kerjasama antara 2 kubu tersebut ialah Karate Kid yang dibintangi oleh Jackie Chan dan Jaden Smith yang merupakan hasil produksi antara Columbia Star dengan China Film Group di tahun 2010 lalu. Film lainnya yang baru-baru ini telah rilis ialah Snow Flower and the Secret Fan yang merupakan hasil kerjasama antara Walt Disney dan Universal Studio di China.

Peran rumah produksi Holywood dalam mengangkat tema dan pemain China dalam sebuah film bisa dibilang berawal dari film Crouching Tiger, Hidden Dragon di tahun 2000 yang sempat sukses meraih keuntungan senilai 3 juta dollar di China.

Tingginya Permintaan dan Profit

Menurut Lembaga Administrasi Radio, Film dan Televisi China, sepanjang tahun 2010 jumlah omset pemutaran film di seluruh bioskop di China mengalami kenaikan sebesar 64% menjadi 1,6 miliar dollar. Kondisi ini kontras dengan industri bioskop AS yang justru mengalami penurunan sebesar 0,3% di tahun yang sama. Turunnya bisnis bioskop di AS tidak terlepas dari tekanan ekonomi negara tersebut yang berimbas kepada melemahnya bisnis hiburan.

Lembaga tersebut juga menjelaskan bahwa selama tahun 2010 jumlah bioskop di China yang terdaftar sebanyak 6200 buah dan pada tahun 2015 nanti diprediksi akan meningkat dua kali lipat. Tumbuh dan semakin banyaknya jumlah bioskop di China merupakan konsekuensi dari tingginya permintaan dari konsumen saat ini. Apalagi sejak tahun lalu beberapa bioskop di kota besar China telah dilengkap oleh teknologi produksi Imax Corp dengan fasilitas proyektor dan sound system yang lebih canggih dan semakin memanjakan audio visual penonton di bioskop.

Melalui Imax Corp yang berbasis di Kanada, sebanyak 85 bioskop di China pada tahun lalu telah menggunakan teknologi yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Dan untuk sementara tahun ini bertambah sebanyak 40 buah bioskop.

Tak Lepas dari "Bantuan" Hollywood

Seiring dengan tingginya permintaan film-film impor di China, Hollywood pun kian melirik pasar film China yang memiliki prospek yang tinggi di beberapa waktu mendatang. Selain merangkul rumah produksi lokal dalam menciptakan sebuah film berskala internasional, para rumah produksi Hollywood pun memberikan bantuan baik dari segi teknologi dan juga ilmu dengan memberikan fasilitas perekrutan beberapa sineas China agar dapat lebih matang dan dapat menghasilkan film yang bagus di negaranya kelak. Beberapa rumah produksi Hollywod yang menerapkan hal tersebut diantaranya ialah Columbia Tristar, Universal Studio dan Fox Searchlight

Dengan melihat penjelasan diatas, keterkaitan antara majunya industri film dan bioskop tidak terlepas dari kualitas film yang dihasilkan dan kecanggihan telkonologi yang diterapkan. Pembatasan impor film rupanya tidak menjadi sebuah halangan bagi industri terkait untuk memperoleh keuntungan dan prospek yang baik dalam jangka panjang. Di sisi lain, peran film impor juga tidak dapat dipungkiri sebagai penggairah industri perbioskopan dinegara manapun.


(Joko Praytno/JP/vbn)
Foto - foto : en.radio86.com, csmonitor.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar