VIVAnews- Harga emas terus mencatat rekor seiring  gejolak pasar saham akibat penurunan rating surat utang Amerika. Harga  emas di Jakarta, hampir menyentuh Rp500.000 per gram, namun pedagang  emas justru mengaku rugi jika harga emas terus melambung.
Seorang  pedagang sekaligus pemilik toko emas 'Jaya Abadi' di pasar emas Permata  Cikini, Yulia (50), mengaku menderita kerugian setiap akan melakukan  pembelian stok emas kepada distributor terutama untuk Logam Mulia (LM)  batangan dan kepingan.
"Rugi, barang jual terus sampai stok  habis, besoknya waktu beli harga sudah beda, sudah naik terus, jadi  rugi" ungkap Yulia kepada VIVAnews.com..
Sudah satu minggu ini,  kata Yulia, kenaikan harga emas mencapai Rp5000-Rp8000 per gram setiap  hari. Harga emas pada Selasa, 9 Agustus 2011, mencapai Rp493.000, namun  harga di tokonya ini dapat berubah dalam hitungan jam saja.
"Bingung  mau jual kemahalan nggak enak, jual kemurahan takut rugi, jadi bingung,  kalau pembeli  jual sekarang Rp493.000 kalau sejam lagi nggak tau  lagi," kata Yulia.
Bahkan, lanjut Yulia, logam mulia dari Antam juga tidak bisa memberikan harga yang pasti karena fluktuasi harga ini.
Tahun  ini, kata Yulia, konsumen lebih banyak membeli logam mulia berbentuk  kepingan atau batangan sementara. Sedangkan pembeli malah jarang membeli  emas untuk perhiasan.
"Sudah lama perhiasan nggak laku, ongkos  buatnya mahal sedangkan selisih jual belinya juga banyak, jadi lebih ke  investasi logam mulia," ungkapnya.
Momen lebaran, kata Yulia,  tidak berpengaruh pada jual beli emas di tokonya, terutama untuk  perhiasan. Namun hal itu tidak terjadi dengan logam mulia kepingan atau  batangan. "Jarang yang jual, biasanya mereka lari ke pegadaian,"  tuturnya.
Kamis, 11 Agustus 2011
Harga Emas Rp500 Ribu, Pedagang Bingung
• VIVAnews                 
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar