 VIVAnews - Banyak cara dilakukan untuk menunggu  waktu berbuka puasa atau ngabuburit. Di Solo, Dinas Perhubungan setempat  menawarkan warga naik bus tingkat wisara Werkudara. Khusus di bulan  Ramadan, bus tingkat satu-satunya di Indonesia tersebut melayani  ngabuburit mengelilingi Kota Solo. Tak hanya melayani carteran tetapi  juga umum dan perorangan.
VIVAnews - Banyak cara dilakukan untuk menunggu  waktu berbuka puasa atau ngabuburit. Di Solo, Dinas Perhubungan setempat  menawarkan warga naik bus tingkat wisara Werkudara. Khusus di bulan  Ramadan, bus tingkat satu-satunya di Indonesia tersebut melayani  ngabuburit mengelilingi Kota Solo. Tak hanya melayani carteran tetapi  juga umum dan perorangan.
Bus tingkat tersebut memiliki tinggi  sekitar 3 meter dan berwarna merah lengkap dengan gambar tokoh  pewayangan Werkudara merupakan bus milik Pemerintah Kota Solo.  Pengoperasian bus itu diserahkan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota  Solo. Pada hari biasa sebelum Ramadan, bus tersebut beroperasi jika ada  carteran dari wisatawan maupun masyarakat umum.
Pada bulan  Ramadan kali ini, Dishub Kota Solo pun menawarkan paket ngabuburit  dengan naik bus tingkat Werkudara. “Ini cara untuk mempromosikan dan  mensosialisasikan bus tingkat Werkudara sebagai bus wisata andalan Kota  Solo,” kata Kepala Dishub Kota Solo, Yosca Herman Sudrajat, Kepada  VIVAnews.com, Jumat, 12 Agustus 2011.
Menurut Yosca, ngabuburit  sudah menjadi tradisi masyarakat muslim untuk menunggu waktu berbuka  puasa. Hampir di semua daerah memiliki kegiatan tersebut. Karena Solo  memiliki bus yang unik dan di kota lain tidak ada maka pihaknya pun  memanfaatkan bus tingkat untuk ngabuburit.
“Bus tingkat menjadi  ikon baru di Solo dan satu-satunya di Indonesia. Jadi, untuk  mem-branding bus tersebut, kami mengoperasikan bus tersebut selama satu  bulan penuh. Bus itu diberangkatkan sekitar pukul 15.00 WIB dari halaman  Kantor Dishub Kota Solo di Manahan,” ujar dia.
Bus tingkat akan  mengelilingi Kota Solo. Jarak tempuh untuk menempuh rute perjalanan  sekitar 21 kilometer dibutuhkan waktu sekitar 2,5 jam. “Biasanya bus  tersebut kembali lagi ke Manahan bertepatan dengan buka puasa,” ujar  dia.
Mengenai harga karcis naik bus tersebut, Yosca menyebutkan  untuk retail dikenai harga Rp20 ribu per orang. Sedangkan untuk harga  paket atau carteran dibanderol dengan harga Rp800 ribu.
“Khusus  untuk retail jumlah penumpang minimal 25 orang dari jumlah total  kapasitas 50 orang. Namun, setiap harinya jumlah penumpang selalu di  atas jumlah batas minimal. Bahkan, setiap hari Sabtu dan Minggu jumlah  penumpang selalu penuh,” katanya.
Selain penjualan secara retail,  selama bulan Ramadan ini juga banyak yang mencarter. “Beberapa kali  dicarter untuk mengangkut anak-anak panti asuhan yatim piatu keliling  Kota Surakarta. Mereka semua merasa senang dan puas,” katanya. (Fajar  Sodiq | Solo)
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar