 KOMPAS.com - Siapa yang tidak pernah mendengar  tentang kebebasan keuangan? Tentu anda semua pasti sudah sering  mendengar istilah tersebut. Dan kebanyakan orang yang bekerja pasti  mengidam-idamkan agar bisa mencapai kebebasan keuangan. Tapi apakah yang  benar-benar dimaksud dengan kebebasan keuangan?
KOMPAS.com - Siapa yang tidak pernah mendengar  tentang kebebasan keuangan? Tentu anda semua pasti sudah sering  mendengar istilah tersebut. Dan kebanyakan orang yang bekerja pasti  mengidam-idamkan agar bisa mencapai kebebasan keuangan. Tapi apakah yang  benar-benar dimaksud dengan kebebasan keuangan? Kebebasan keuangan adalah dimana seseorangan mencapai saving cukup banyak dan relatif aman, dan hasilnya mencukupi kebutuhan-nya untuk hidup dengan gaya hidup yang diinginkan. Kebebasan finansial juga dapat dapat didefinisikan sebagai fase ketika kita berada dalam ketenangan dan pilihan untuk tidak bekerja lagi demi uang, karena uanglah yang bekerja untuk kita (passive income). Yang dimaksud dengan passive income disini adalah uang yang masuk tanpa harus kita bekerja.
Saving bisa dicapai dengan berbagai cara, misalnya dengan tabungan, deposito, namun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik yakni diatas nilai inflasi maka saving wajib di kombinasikan dengan investing seperti pada reksa dana, saham, properti, dll.
Adapun pendapatan yang didapat dari active income adalah penghasilan yang didapat karena bekerja lalu dibayar atau mendapat upah dan kalau tidak bekerja tidak akan mendapatkan penghasilan. Sekedar catatan kalau kita bekerja sebagai karyawan umumnya kenaikan gaji (income) yang didapat berada dibawah tingkat inflasi, sehingga daya beli menjadi menurun sejalan dengan bertambahnya waktu. Untuk mengatasi kondisi tersebut maka alangkah bijaknya jika kita memiliki orientasi pertumbuhan aset dalam bekerja.
Jika tidak maka kita berpotensi untuk bekerja secara terus menerus, berikut perbedaan orientasi bekerja adalah:
1. Bekerja => active income output => lifetime work;
2. Bekerja => asset => passive income output => financial freedom. 
Agar fase kebebasan keuangan tercapai, tentu harus dilakukan aktifitas saving & investing, yakni:    
a. Saving & investing = Consumption  Ini adalah kondisi ideal dimana tabungan & investasi berada dalam jumlah yang seimbang dengan pengeluaran, artinya income yang  diterima hanya 50 persen yang digunakan untuk konsumsi, sedangkan  sisanya untuk tabungan dan investasi. Biasanya pola ini cocok untuk anak  muda yang belum menikah dimana kewajiban (liability) / utang  belum ada.  Untuk mencapainya memang kita harus bekerja dengan cerdas,  bagaimana uang kita dapat bekerja keras untuk kita dan menghasilkan passive income.
b. Saving & investing = Consumption - Debt
Pada pola ini tabungan dan investasi lebih sedikit dikarenakan adanya kewajiban utang (debt),   pada kondisi ini memang dibawah ideal namun masih wajar. Biasanya  tahap  ini terjadi bagi mereka yang sudah berkeluarga.  Perkembangan  zaman dan  industri keuangan, mendorong tumbuhnya instrumen utang, hal  ini  menyebabkan pemakaian dan upaya untuk mendapatkan utangpun menjadi  lebih  mudah. Sekarang semakin banyak ditemukan konsumsi berbasis utang  (kartu  kredit, KTA atau kredit tanpa agunan dan lain-lain).
Karena itu, hanya menjaga keseimbangan antara saving, invesment & consumption saja   tidak cukup, tetapi harus ditambah dengan menyiasati agar kita bisa   terbebas dari utang. Utang adalah pembunuh kebebasan primer. Ingin   kebebasan finansial? Hal pertama yang harus anda lakukan adalah keluar   dari utang. Itu adalah prioritas nomor satu.
c. Saving & investing = Consumption - Debt + Protection
Pola   ini merupakan yang paling bijak bagi mereka yang telah berkeluarga dan   memiliki anak, meskipun tabungan dan investasi tidak sebesar tahap   sebelumnya namun penyebabnya adalah alokasi dana untuk proteksi   (manajemen resiko) biasanya dalam bentuk premi asuransi.
Sejalan dengan berkembanganya industri asuransi dan peningkatan dana pendidikan tentu juga mempengaruhi kebebasan finansial. Karena kita harus memenuhi unsur proteksi untuk diri sendiri maupun keluarga dalam bentuk asuransi maupun investasi dana pendidikan.
Ada beberapa tahap sebelum mencapai kebebasan finansial (financial freedom), yakni:
1. Financial Protection yaitu   suatu kondisi keuangan dimana kita mempunyai  cukup uang untuk  memenuhi  pengeluaran bulanan minimum, untuk 2 bulan sampai 24 bulan  tanpa harus  bekerja.
2. Financial Security yaitu  suatu kondisi  keuangan dimana kita mempunyai  investasi cukup banyak  yang relatif  aman, dan hasilnya dapat mencukupi  kebutuhan diatas  minimum tanpa harus  bekerja lagi, kecuali bila kita memilih untuk    bekerja.
3. Financial Vitality yaitu  suatu  kondisi keuangan dimana kita mencapai investasi cukup banyak yang   relatif aman, dan hasilnya tidak hanya bisa mencukupi  kebutuhan pada   tingkat Financial Security (di atas minimum) melainkan juga  bisa  mencukupi  kebutuhan sekunder tanpa harus bekerja, kecuali bila  kita  memilih untuk bekerja.
4. Financial Independence yaitu   suatu kondisi keuangan dimana kita mencapai investasi cukup banyak  yang  relatif aman, dan hasilnya mencukupi kebutuhan kita untuk hidup  persis  dengan gaya hidup kita yang sekarang. Dengan kata lain kita  bebas tidak  bekerja.
5. Financial Freedom yaitu  suatu kondisi keuangan  dimana kita mencapai investasi cukup banyak yang  relatif aman, dan  hasilnya mencukupi kebutuhan  kita untuk hidup  dengan gaya hidup yang  kita inginkan (lebih baik dari gaya hidup  sekarang).
Sudah sampai tahap manakah anda?
Faktor penting lainnya dalam mencapai kebebasan finansial untuk anda adalah sangat ditentukan oleh gaya hidup anda saat ini, esok dan masa depan. Sebagian orang lebih suka hidup sederhana, dan akan selalu ingin hidup seperti itu, maka tipe seperti ini akan mencapai tingkat kebebasan keuangan lebih cepat dari pada mereka yang memiliki pola hidup mewah. Pada akhirnya, kebebasan finansial adalah tentang kontrol pengeluaran terhadap diri kita sendiri. Kebebasan finansial adalah sebuah pilihan bukan kebetulan. (Prilla Kinanti/Associate Financial Planner, TGRM Financial Planning Services)
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar